"Resign dari mengerjakan rumah tangga, apakah mungkin kang?" tanyanya suatu hari.
"Tapi tanpa akang memiliki istri baru tentunya," sambungnya sambil menunggu jawaban kang Bidin yang masih termenung belum mengeluarkan jawaban.
"Hahaha," tiba-tiba kang Bidin tertawa, "Apakah akang ada potongan mencari istri baru ya?"
Walaupun tak nampak ada gejala, tapi siapa tahu sesuatu yang sepertinya tak ada jegala bisa terjadi. Bagaikan peristiwa yang terjadi akhir-akhir. yaitu godaan ghostihg.
*****
Walaupun Kang Bidin mengisi kolom pekerjaan di KTP dengan karyawan swasta, sebenarnya sejak dulu mereka berdua selalu bersama-sama marajut rumah tangga. Selalu tolong menolong menghasilkan hasil rajut yang indah meriah.
Tapi kini, setahun pandemi covid-19 mengguncang negeri dan seluruh dunia, Qila bener-benar merasa lelah. Seluruh anggota tubuh merasa ingin resign. tetapi jauh di dalam lubuk hati ada bisikan semilir -- jangan pernah resign.Â
Sebenarnya pada saat sebelum pandemi covid-19, Kang Bidin kadang-kadang bepergian gowes bersama teman-teman alumni SMA. Ditinggal kang Bidin bermalam bersama teman-teman, Qila justru belum pernah ada keinginan resign dari mengurus rumah tangga.Â
Selain pandemi covid-19, tak adanya asisten rumah tangga (ART) membuat Qila lebih merasa lelah. Dan tak adanya ART, karena mahasiswa yang indekos semua belajar dari rumah dan pulang ke rumah masing-masing. Sehingga Qila merasa tak memerlukan ART, pekerjaan dan pemasukan rumah tangga berkurang.
Qila mengakui bantuan ART, memang sangat berarti dalam menanggulangi kelelahan mengerjakan rumah tangga. Namun gaji yang tinggi dan  kesibukan memasak untuk ART sebenarnya juga merupakan kelelahan tersendiri.  Jadi bersama kang Bidin, dia memilih menyederhanakan memasak aneka makanan yang hanya untuk berdua.Â
Terlalu lamanya pandemi covid-19 dari hari demi hari hingga lebih dari setahun, rasa lelah menggoda Qila untuk melakukan resign. Dalam rasa lelah ini tentu banyak kesalahan yang dilakukan Qila, misalnya bangun kesiangan. Atau memasak kurang variasi dan terburu-buru, seakan kurang wah meriah begitulah.