Semenjak Kang Bidin menerima salam dari seseorang yang menjadi wali hakim pada hari penikahannya dengan Qila, serta merta mereka berdua merajut kehidupan rumah tangga dengan penuh keindahan.
Seakan tak pernah ada kesulitan yang datang mendera, selalu senang benderang dengan rasa nikmat yang terngiang merdu. Diiringi syukur mewangi atas rezeki mengalir dengan penuh kehangatan.Â
"Resign itu kan Bahasa Inggris to kang?" tanya Aqila kepada suaminya.
"Ya," jawab kang Bidin, "Yang artinya adalah berhenti dari pekerjaan."
Sejak menikah dengan kang Bidin, Aqila selalu mengisi kolom pekerjaan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan "mengurus rumah tangga". Â Hari demi hari hingga tahunan Qila mengurus rumah tangga dengan sepenuh hati, baik secara kuantitas atau kualitas.Â
Dengan jam kerja yang diawali dari pukul 04.00, hingga  tak pernah kurang dari pukul 21.00. Setiap hari, baik tanggal merah atau pun tanggal hitam. Baik pada hari kerja, atau pun hari libur. Hari Sabtu, Minggu, juga long weekend tidak pernah menjadi perhatian Aqila.Â
Malahan  apabila kang Bidin mengajak melakukan perjalanan libur, Qila bangun dan mandi paling pagi sebelum suami dan anak-anak bangun.Â
Bahkan untuk menghafalkan hari tanpa melihat penanggalan, Qila menandai dengan datangnya tukang sampah pada hari Rabu dan Sabtu. Untungnya mang Ujang yang menjadi supir truk sampah juga tetap bekerja pada hari Sabtu, tak pernah menikmati dan menuntut adanya libur long weekend.
Sejak dulu Qila sangat apik dalam mengerjakan rumah tangga. Â Dari masalah membangkitkan gairah cintanya, mengasuh dan mendidik anak-anak, menjaga kebersihan dan menyediakan makanan.Â
Kini, Aqila adalah seorang ibu rumah tangga yang sudah lansia. Ditambah lagi dengan adanya pandemi covid-19 yang menderu di pelosok negaranya, dan seluruh dunia.
Qila mulai merasa lelah. Walaupun kang Bidin tak pernah mempermasalahkan, karesa sesuai sesuai saja dengan irama hidupnya yang juga sudah tergolong lansia.