Nuria berusaha menghadapi semua ujian yang menghadang, pada masa pandemi ini.Â
Perubahan tata cara bersalam, mengenakan masker, sering cuci tangan hingga tata cara berkerumun menjadi bagian penting dalam hidup yang harus diubah.
Keinginan memeluk cucu, dihinggapi rasa khawatir. Takut menjadi celah, bagi penularan covid-19.
Ujian demi ujian harus dilalui.
Apakah sanggup mencapai kelulusan?
Vaksinasi covid-19 untuk lansia yang di daerah lain sudah banyak berita tentang pelaksanaannya, di daerah tempat tinggalnya belum juga menampakkan kehadiran.Â
Lain lubuk, lain belalang. Ada apa gerangan tanggapan terhadap lansia di daerah Nuria tinggal?
Sms demi sms diintip setiap pagi. Bersama kicau burung yang merdu. Belum juga datang panggilan untuk vaksinasi covid-19.Â
WA demi WA dibuka setiap senja. Dengan iringan gongong tokek, lolos, tidak, lolos, tidak, lolos ... Belum juga datang pernyataan, lolos skrining vaksinasi covid-19.Â
Mengapa pemerintah negeri sempat menyatakan, ada denda bagi insan yang menolak divaksin.Â
Sedangkan Nuria bukan saja bersedia, tetapi ingin sekali segera menerima vaksin. Kenyataannya harus menunggu dan menunggu. Entah sampai kapan.