Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

FOMO Pencetus Gagal Jalani Hobi? Apakah Itu?

10 Februari 2021   20:22 Diperbarui: 10 Februari 2021   20:48 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar diambil dari Pixabay.

Hobi adalah kegemaran yang dilakukan dengan senang hati, sedangkan gagal adalah perasaan tidak berhasil. Pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati, tentunya tanpa ada tuntutan. Kalau bisa ya kita lakukan, kalau tidak bisa tentunya tidak kita lakukan. Kalau hasilnya tidak bagus, wajar saja tidak kita lakukan. Kalau hasilnya bagus bisa saja dilakukan terus menerus. Itulah hobi.

Bila suatu hari ada kegemaran tidak dilakukan lagi, wajar juga karena zaman sudah berubah. Bisa karena bahan susah dicari, kawan yang tadinya sama-sama gemar sudah tidak berkawan lagi. Banyak juga alasan-alasan lain, atau sekedar mengalami kebosanan.

Eh tapi tunggu dulu, ada hobi yang berbahaya, berujung kecelakaan atau kematian. Contohya terjun payung, atau mungkin bersepeda sebuah hobi yang trendi pada masa pandemi covid-19. Mungkin itu yang bisa dikatakan gagal jalani hobi. 

Sakit dan kematian pastilah merupakan keadaan yang sangat dihindari oleh hampir semua orang. Tapi ada juga sesuatu lain yang menyebabkan gagal jalani hobi.

Itulah FOMO!

Apakah itu?

FOMO singkatan dari Fear of Missing Out. Perilaku yang menimbulkan rasa takut berlebihan, ketinggalan mengikuti sesuatu yang terndi. Takut kudet, maksudnya takut kurang up date.

Diawali dengan timbulnya rasa takut tidak bisa sehebat orang lain, yang berkembang menjadi rasa iri yang berlebihan hingga tak memiliki rasa percaya diri (PD).

Rasa iri yang sudah ada sejak zaman dahulu, kian berkembang menjadi FOMO sejak adanya media sosial. Dulu rasa iri  sering terjadi pada orang yang tinggal di sebuah komplek, misalnya di komplek  sebuah pabrik atau perusahaan. 

Seorang ibu mengembangkan hobi membuat es mambo, dan menjual kepada tetangga. Serta merta hampir semua tetangga ikut mempunyai hobi membuat es mambo, dan menjual ke tetangga juga. 

Karena mereka merupakan orang tidak ada kekurangannya, maka dengan mudah hobi membuat es mambo berkembang. Akibatnya tak ada pembeli, karena semua bisa membuat es mambo sendiri.

Kini ada berbagai media sosial (medsos), hampir semua orang tanpa harus bertetangga bisa tahu apa yang dilakukan orang lain. 

Yang memiliki kemampuan makin senang pamer, yang takut dikatakan tidak bisa makin memaksakan diri mengikuti, yang memiliki uang makin takut dikatakan tidak nengikuti trend yang sedang berjalan.  Semua makin takut macam-macam, yang pada dasarnya takut ketinggalan.

Semakin besar persaingan takut ketinggalan, membuat semakin tampak siapa yang memang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengikuti yang trendi. Bukan hanya FOMO.

Pada masa pandemi, hampir semua kegiatan harus dilakukan secara daring. Tak ada batasan umur lagi, dari yang tua hingga anak-anak menjadi mahir berurusan dengan medsos. 

Pemakaian medsos sendiri sudah merupakan sebuah hohi yang membuat banyak orang takut ketinggalan, apalagi medsos yang isinya tentang hobi yang trendi masa kini. Ada tanaman hias, ada bersepeda, ada menulis atau lain-lain.

Keladi yang katanya dari Thailand, paling mengherankan. Dikampung-kampung banyak tanaman keladi yang bentuknya seperti itu. Tanaman keladi yang sekarang ditanam diberbagai pot, ditanam oleh banyak orang yang baru mengenal dari berbagai medsos. Kurang serius dalam memelihara, tanaman keladi mati. Pembeli merasa gagal jalani hobi.

Padahal keladi yang sejak dulu ditanam di tanah di kampung-kampung, pada musim panas tidak disiram pasti mati. Dan akan tumbuh lagi dengan sendirinya pada masa hujan lebat, karena umbi yang ditanah akan tumbuh lagi dengan diguyur air yang banyak. 

Bersepeda juga merupakan hobi yang tiba-tiba semakin banyak penggemar, apalagi pada masa pandemi covid-19.  Dengan dilarangnya kerumunan, banyak orang-orang bersepeda sendiri di jalan-jalan yang sepi. Hobi baru dengan sepeda yang paling mahal, pastilah banyak begal menunggu. Pesepeda menjadi gagal jalani hobi. 

Belum lagi kalau memang umurnya sudah tua, memiliki penyakit entah hipertensi atau jantung. Timbul serangan saat bersepeda sendiri, jadilah juga gagal jalani hobi.

Hobi menulis, kabarnya bisa cuan banyak  Semua berbondong-bondong menulis, salah satunya di sebuah media keren, Kompasiana. Ketak-ketik keyboard, cuan belum datang. Jadilah merasa gagal jalani hobi.

Banyak lagi, macam-macam hobi yang diawali dengan  sekedar takut ketinggalan. FOMO memang mengembangkan rasa takut berlebihan, yang membuat merasa gagal jalani hobi.

Untuk menghindari FOMO, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

  • Fokuslah kepada kemampuan yang dimiliki, jangan mudah tergoda kepada apa yang menjadi milik orang lain. Gunakan medsos justru untuk mencari pengetahuan tentang segala sesuatu yang ingin dimulai sebelum memulai. Jangan malas bertanya kepada banyak orang, hati-hati bila bertanya hanya kepada seorang. Jangan-jangan orang itu justru memanfaatkan FOMO sebagai alat memasarkan produk yang sedang trendi. 

  • Lebih berani membuat pernyataan secara terbuka pada medsos yang terbuka. Tentu saja dengan meyakinkan terlebih dahulu tentang keamanan medsos yang diikuti. Tentunya keterbukaan yang dilandasi pengetahuan yang benar, dengan harapan publik memberikan tambahan pengetahuan benar pada medsos tersebut. 

  • Memilih medsos yang baik. Jujur, Kompasiana adalah salah satu bentuk medsos yang baik. Ada moderator yang juga memperkenalkan diri secara baik kepada pengguna medsos, kompasianer.

  • Jangan lupa untuk bersyukur terhadap apa yang telah menjadi milik sendiri, moral ataupun material. Rasa syukur akan menghilangkan rasa takut ketinggalan, akan lebih membuka jalan untuk suatu proses berkembang yang tidak mudah diterpa kegagalan.


Di suatu tepi laut~

Ada nenek membakar serabi~

Jangan pernah ada rasa takut~

Gagal jalani hobi~

Di tepi kebun kencur~

Ada kakek mengusir katak~

Marilah hidup dengan rasa syukur~

Agar FOMO tidak pernah menghantui kita~


Referensi.

Bumi Matkita,

Bandung, 10/02/2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun