Senantiasa hadir dengan siklus yang teratur.
Menghadirkan kehangatan abadi.
Di antara tanah tempat berpijak dan tempat langit dijunjung.
Mengurai cahaya gemerlapan mentari pagi.Â
*****
Tersenyum bersama.
Semua insan dari dan menuju berbagai tujuan
Mencari pengetahuan baru dalam kehidupan.
Bersama iringan hembusan silir-semilir angin pagi
*****
Anak-anak berkutat dengan ilmu yang baru ditimba
Bersama guru dan kawan di sekolah.
Ayah mengais rezeki halal.
Dengan berkarya di kantor atau wirausaha.
Bunda setia menyelesaikan semua yang harus diselesaikan.
Dengan irama senada terang dan redupnya  mentari ikhlas bederma.
Ada kala hujan datang mengguyur pagi siang petang dan malam.
Tak akan pernah menjadi penghalang.
Ada payung yang bisa dikembangkan.
Yang selalu tersedia sebelum hujan tiba.
*****
Sekarang ada pandemi covid-19 mengoyak pagi siang petang dan malam
Tampak yang menjadi penghalang belajar di sekolah, harus daring dari rumah.
Serta merta juga membuat ayah berkarya di rumah dan seret wirausaha.
Setiap pagi, tinggallah bunda tetap setia menyelesaikan semua yang harus diselesaikan.
*****
Seterusnya hingga mata terpejam.
Yang hanya sementara atau selamanya.
Bunda tetap setia menyelesaikan semua yang harus diselesaikan
Bersama mentari pagi yang juga tetap setia menghambur cahaya.Â
Menghangatkan tanah tempat bunda berpijak.
Jagalah diri dan hati bunda.
Bunda akan setia menjaga dunia dengan diri dan hatinya.
*****
Bumi Matkita,
Bandung, 07/02/2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H