Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bunda dan Pagi

7 Februari 2021   12:30 Diperbarui: 7 Februari 2021   13:07 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunda dan mentari pagi. Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar dari Pixabay dan koleksi pribadi.

Senantiasa hadir dengan siklus yang teratur.

Menghadirkan kehangatan abadi.

Di antara tanah tempat berpijak dan tempat langit dijunjung.

Mengurai cahaya gemerlapan mentari pagi. 

*****

Tersenyum bersama.

Semua insan dari dan menuju berbagai tujuan

Mencari pengetahuan baru dalam kehidupan.

Bersama iringan hembusan silir-semilir angin pagi

*****

Anak-anak berkutat dengan ilmu yang baru ditimba

Bersama guru dan kawan di sekolah.

Ayah mengais rezeki halal.

Dengan berkarya di kantor atau wirausaha.

Bunda setia menyelesaikan semua yang harus diselesaikan.

Dengan irama senada terang dan redupnya  mentari ikhlas bederma.

Bunda dan payung. Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar dari Pixabay dan koleksi pribadi.
Bunda dan payung. Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva. Gambar dari Pixabay dan koleksi pribadi.

Ada kala hujan datang mengguyur pagi siang petang dan malam.

Tak akan pernah menjadi penghalang.

Ada payung yang bisa dikembangkan.

Yang selalu tersedia sebelum hujan tiba.

*****

Sekarang ada pandemi covid-19 mengoyak pagi siang petang dan malam

Tampak yang menjadi penghalang belajar di sekolah, harus daring dari rumah.

Serta merta juga membuat ayah berkarya di rumah dan seret wirausaha.

Setiap pagi, tinggallah bunda tetap setia menyelesaikan semua yang harus diselesaikan.

*****

Seterusnya hingga mata terpejam.

Yang hanya sementara atau selamanya.

Bunda tetap setia menyelesaikan semua yang harus diselesaikan

Bersama mentari pagi yang juga tetap setia menghambur cahaya. 

Menghangatkan tanah tempat bunda berpijak.

Jagalah diri dan hati bunda.

Bunda akan setia menjaga dunia dengan diri dan hatinya.

*****

Bumi Matkita,

Bandung, 07/02/2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun