Â
Supaya Allah memberikan jodoh yang seiman, dari keluarga baik-baik dan mempunyai pendidikan yang seimbang.Â
Tampak seperti perempuan mandiri yang tak memerlukan pasangan hidup, tapi dalam hati Kira sangat menginginkan jodoh yang atas kehendak Allah, sesuai dengan doa bunda dan kata hatinya. Selagi belum tiba ada jodoh, Kira menuntut ilmu setinggi langit, bekerja giat mengisi waktu. Mumpung masih bebas.
Bebas? Apakah setelah ada jodoh dan  menjalani pernikahan Kira akan merasa kehilangan kebebasan?
Sesuai ucapan yang sering diberikan pada hari pernikahan. "Selamat menempuh hidup baru". Hidup baru berarti ada perubahan dari kehidupan sebelumnya. Ada metamofisis, dari perempuan lajang menjadi istri seseorang. Metamorfosis yang dibayangkan dari wanita karier, menjadi ibu rumah tangga.Â
Lebih baik istri di rumah menjadi ibu rumah tangga, dari pada harus keluar dan suami yang di rumah menjadi bapak rumah tangga.Â
Memang sih, kalau masih bisa menjadi ibu rumah tangga yang memiliki karier akan sangat menyenangkan. Itulah perempuan yang memiliki kekuatan perempuan, dwifungsi sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus wanita karier.Â
Tetapi kalau memang harus menjadi ibu rumah tangga murni, Kira yakin dia akan dengan sangat mudah melakukan adaptasi. Mangkanya mumpung masih lajang, Kira menikmati belajar setinggi-tingginya dan mengejar karier yang gemilang.
Kira menyadari menjaga anak-anak di rumah pada masa pandemi covid-19 sangatlah penting. Pandemi tiada, kekerasan seksual kepada anak-anak juga sangat menakutkan.Â
Ada lagi persiapan pernikahan panjang yang dilakukan Kirania, sambil menunggu jodoh yang dikirim Allah, dengan doa bunda dan sesuai kata hati. Persiapan sebagai perempuan tentunya.
Tidak mau kehilangan keperawanan.
Pendidikan setinggi-tingginya tidak membuat Kira menganggap keperawanan hanyalah mitos. Tidak mau kehilangan keperawanan menurut Kira adalah tidak mau melakukan hubungan seksual sebelum hari pernikahan.Â
Dan tentunya bukan seperti Siti Maryam, ibunda nabi Isa, yang merupakan perawan suci.Â
Kira ingat sahabatnya yang bersedih hati, saat ditinggalkan oleh calon suami yang berjanji akan menikahi. Sahabatnya ditinggalkan dalam keadaan hamil, dan kini harus merawat anaknya seorang diri.Â