Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bunda dan Pisang

2 Februari 2021   21:14 Diperbarui: 2 Februari 2021   22:45 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunda dan Pisang. Desain gambar oleh Rini DST, menggunakan Canva.

Bunda dan Pisang.

Apakah perbedaan dan persamaannya?

Bunda suka makan pisang.

Bunda suka membeli pisang.

Bunda suka menanam pisang.

Bunda suka mengunduh pisang. 

Kalau membeli, cukup satu sisir.

Kalau mengunduh bisa satu tandan, yang terdiri beberapa sisir.

Tetapi pastilah tidak sebaliknya.

Bunda dan  pohon pisang.

Pohon pisang mengemban buah selama enam tujuh bulan.

Sudah menjadi kebiasaan alami, pohon menampakkan bunga yang calon buah setelah dikelilingi anak-anaknya.

Seakan anak-anak menjaga pohon pisang yang akan berbuah. 

Bunda mengandung janin selama sembilan bulan, bisa kurang atau lebih dua minggu.

Ayah menjaga, hingga bunda melahirkan jabang bayi.

Saat mengemban buah, alam merabik-rabik daun pisang yang mulus dan lebar.

Dedaunan rabik, membuat pohon pisang tampak merana.

Saat mengandung janin, Allah memberikan kekuatan rahim bunda tetap kencang.

Bunda juga penuh perjuangan berat menjaga kandungan selama sembilan bulan. 

Tetapi tak pernah tampak merana.

Malahan selalu gembira penuh syukur mengunggu lahirnya jabang bayi.

Buah cinta ayah dan bunda.

*****

Hasil buah pisang banyak manfaat.

Hasil kandungan bunda, jabang bayi mungil juga merupakan insan penuh manfaat.

Buah pisang makanan pertama bayi pada usia enam bulan

Dalam asuhan bunda, bayi tumbuh menjadi anak.

Anak sehat harapan ayah dan bunda, harapan bangsa. 

Siap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

*****

Pelihara pisang, pohon surga yang tumbuh subur di Indonesia.

Jaga hati bunda, ingat surga ada dibawah telapak kakinya.

Bunda melahirkan bunga bangsa  yang membuat Indonesia Jaya.

Bumi Matkita,

Bandung, 02/02/2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun