Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilih Sekolah dari Masa ke Masa

11 Januari 2021   21:30 Diperbarui: 11 Januari 2021   21:29 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah yang asri. Desain oleh Rini DST, menggunakan Canva

Pilih sekolah makin hari makin sulit. Pilih sekolah untuk anak-anak, tidak bisa bercermin pada saat orang tua pilih sekolah untuk kita. Zaman telah berubah. Perubahan zaman merupakan pertanda bagus, bayangkan kalau tidak!

Saat itu orangtua tinggal di sebuah kota kecil Kediri, sedangkan saat aku harus pilih sekolah untuk anak-anak sudah tinggal di kota metropolitan Jakarta. Sekolah yang memenuhi kriteria cara orang tua pilih sekolah di Kediri adalah sekolah swasta milik Yayasan Katholik, sekolah di Jakarta yang manakah yang harus aku pilih?

Kebersihan.

Gedung yang asri dengan mentari bersinar dan angin yang berbisik, itulah contoh yang aku dapatkan dari orang tua pilih sekolah saat anak-anaknya masih kecil. Maksudnya saat di sekolah taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).

Jarak tempuh dari rumah menuju sekolah juga menjadi sebuah batasan untuk menentukan pilih sekolah yang mana. Terpaksa mencari sekolah swasta yang berdekatan dengan komplek tempat tinggal. 

Mengapa harus sekolah swata?

Harus diakui zaman itu, zaman harus mendaftarkan anak-anak di TK atau SD, sekolah negeri bangunan kurang terawat. Sebetulnya bangunan sekolah tidak harus mewah, tetapi kebersihan harus diutamakan untuk TK dan SD. Anak-anak yang masih kecil, masih kurang cerdas untuk berhati-hati menggunakan WC yang kotor.

Biaya.

Pilih sekolah TK dan SD, tidaklah sama dengan pilih sekolah kampus. Aku teringat saat menghadiri pertemuan penerimaan putri sulung di kampus Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung. Untuk uang SPP dengan nominal Rp 10 juta, dekan FK Unpad harus mengadakan pertemuan dengan semua orang tua mahasiswa yang diterima agar bisa menerima besaran biaya dengan baik. 

Padahal di kota metropolitan Jakarta saat itu, uang awal masuk TK atau SD  sudah Rp 10 juta juga. Tentunya untuk TK dan SD swasta yang memenuhi kriteria cara orang tua memilih sekolah untuk anak-anak.

Harus pilih sekolah dengan biaya terjangkau dan kriteria harus sesuai cara orang tua memilih. Jatuhlah pilihan pada sebuah TK dan SD yang baru didirikan di sebuah komplek perumahan yang berdekatan dengan tempat aku tinggal. Putri pertama di SD, putri kedua di TK.

Untung saat anak-anak harus daftar TK dan SD, uang SPP tidak terlalu besar dan namanya masih uang pangkal. Sekolah yang aku pilih merupakan sekolah yang dibangun oleh program CSR dari PT Pembangunan Jaya di komplek Bintaro Jaya. Nama sekolahnya TK Kicau dan SD Pembangunan Jaya (SDPJ).

Peraturan Sekolah.

Selain bangunan asri dan biaya terjangkau, aku pilih sekolah dengan peraturan yang baik. Masalah mata pelajaran, asal guru tidak terlalu amburadul bisa disiasati dengan penggunaan buku teks yang lengkap dan bagus. Tapi peraturan sekolah, yang harus diikuti anak-anak setiap hari bertahun-tahun haruslah membentuk karakter baik bagi anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun