"Bapak dan emak dipukul warga rumah ini!" kata Katty yang tetap menangis tetapi menunjukkan kemarahan terhadap warga rumah yang memukul bapak dan emaknya.
Kini Katty sudah menjadi seekor katak yang yatim  piatu. Warga rumah tidak senang ada katak buduk singgah di rumah. Padahal katak tidak pernah mengganggu warga rumah. Katak hanya mencari nyamuk di kebun warga.
Memang bila merasa terganggu, katak akan menyemburkan air kencing yang akan membuat kulit menjadi gatal.
Pada zaman sekarang, Akun dan Katty masing-masing sudah menjadi seekor angsa dan katak yang sudah dewasa.Â
"Bapak dan emak sekarang dikurung di selokan warga itu," kata Akun kepada Katty, "Tidak bisa keluar dan tempatnya sangat kotor."
Warga tidak senang ada kotoran angsa di halaman rumah, padahal kotoran angsa selain menyuburkan juga mengusir ular.Â
"Kamu masih harus bersyukur Akun," kata Katty, "Bapak dan emak aku dibunuh."
Katty hampir meneteskan air mata, tetapi Akun segera mengelus Katty dengan sayapnya yang indah.
"Selokan juga sekarang sangat kotor, banyak sampah plastik bungkus mie instan," kata Akun.