Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Reshuffle Kabinet, Tetap Bagai "Utak-Atik" Lego

26 Desember 2020   19:50 Diperbarui: 26 Desember 2020   20:01 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reshuffle Kabinet yang sudah menjadi bahan perdebatan sejak lama, hari Rabu tanggal 23 Desember 2020 menjadi kenyataan.  Perdebatan yang pernah timbul secara samar-samar aku tulis di Kompasiana dengan judul "Menyusun Kembali Kabinet, Apakah Seindah Bermain Lego?"

Mengapa aku gunakan istilah samar-samar? Karena merupakan bisik-bisik yang timbul tenggelam dengan adanya 3 menteri yang kontroversial sejak saat awal pembentukan Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada tanggal 23 Oktober 2019.

  1. Mendikbud Nadiem Makarim, pengusaha muda yang sebelumnya  tidak mempunyai pengalaman mengelola dunia pendidikan. 

  2. Menhan Prabowo Subianto, calon presiden (capres) yang merupakan lawan dalam pemilihan presiden (pilpres) pada tahun 2014 dan 2019. 

  3. Menkes Terawan Agus Putranto, seorang dokter yang sedang bermasalah dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Pada reshuffle kabinet pada tanggal 23 Desember kemarin, Menkes Terawan out. Walaupun samar-samar,  yang aku tuliskan benar 30%.  Tentunya bukan karena ilmu ramal, tetapi susunan KIM memang sudah kontroversial. Ditambah lagi adanya guncangan-guncangan yang tak pernah diduga sebelumnya.

  1. Guncangan adanya pandemi covid-19 yang menyinggahi Indonesia sejak bulan Maret 2020 hingga sekarang.

  2. Guncangan adanya menteri yang ditangkap KPK karena kasus korupsi.

Utak-Atik.

Benih lobster, biang korupsi. Sumber Gambar: Pixabay
Benih lobster, biang korupsi. Sumber Gambar: Pixabay

Diawali dengan penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo, yang merupakan kader Gerindra. Utak-atik   dimulai dengan penunjukan Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai menteri KKP ad interim, yang sempat digantikan lagi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai menteri KKP ad interim juga. 

Selanjutnya barulah Presiden Jokowi menetapkan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono (SWT), yang sebelumya menjadi Wakil Menteri (wamen) Pertahanan KIM. Mantan bendahara PAN (2009-2013), yang selanjutnya menjadi  bendahara tim pemenangan Jokowi 

Tak berhenti disini, KPK menangkap lagi Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara (JB) yang merupakan kader PDIP. JB mencatut Rp 10000# dari setiap paket bansos senilai Rp 300000#. 

Dari utak-atik yang terbaca, panggantian menteri yang ditangkap KPK kader Gerindra dan PDIP, karena itu sebagai penggantinya dipilih Sandiaga Uno (Gerindra)  dan Tri Rismaharini (PDIP).

Pandemi covid-19 telah melumpuhkan bidang pariwisata, itulah yang menampakkan perlu digantinya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (parekraf) Wishnutama Kusubandio (WK). Bersama Erick Thohir yang sekarang menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), WK merupakan seorang dalam tim pemenangan Jokowi pada pilpres 2019. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun