Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbagi Melalui Media Sosial yang Mumpuni, Bisakah?

11 Desember 2020   23:10 Diperbarui: 11 Desember 2020   23:12 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah luka yang digambarkan dengan lepasnya sebuah keping puzzle. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Media adalah alat komunikasi. Diawali dengan media cetak. Berbagai koran dan majalah mencetak gambar dan berita, masyarakat membaca. Kemudian dilanjutkan dengan media elektronik. Berbagai stasiun radio dan televisi melengkapi gambar dan berita dengan suara dan video yang begerak, masyarakat mendengarkan dan melihat. 

Semakin luas, beraneka ragam dan cepatnya kepentingan masyarakat yang bersamaan dengan kemajuan teknologi internet,  media yang tadinya  menggunakan transmisi monologis berubah menjadi media dengan transmisi dialogis. Itulah media sosial (medsos).

Banyak ahli membuat berbagai aplikasi medsos. Pengguna medsos dapat saling membaca dan menulis, melihat dan menggambarkan, bahkan mendengar dan mengatakan segala yang ingin dicurahkan dari hati. Asalkan mempunyai jaringan internet, laptop sampai gawai pintar. 

Dalam saling berpartisipasi dan berinteraksi, pengguna medsos bisa saling berbagi. Medsos bisa dimanfaatkan secara pribadi atau secara grup, dimana setiap pengguna diminta membuat akun. 

Ada berbagai medsos dengan keunikan nasing-masing. Ada yang pemilik akun otomatis berkawan dengan semua yang terdaftar medsos tersebut. Ada juga yang pemilik akun bisa memilih atau menolak kawan, dan menentukan apakah akan berbagi dengan kawan saja atau umum. 

Sebenarnya melaui medsos bisa berbagi kebahagiaan, sayangnya tak jarang medsos malah dijadikan ajang berbagi keburukan. Sejalan dengan makin berkembangnya medsos, berbagi keburukan di medsos makin kental dan dikenal dengan sebutan hoax.

Salah satu bentuk medsos yang aku ikuti untuk berbagi kebahagiaan adalah Kompasiana, yang dibuat oleh Kompas Cyber Media. Pengelola disebut tim management Kompasiana, sedangkan aku yang terdaftar sebagai pemilik akun disebut Kompasianer.  Kita semua bisa berbagi kebahagiaan melalui cerita, gambar, video dan suara. Sedangkan tim management Kompasiana juga sering berbagi dalam bentuk reward melalui gopay, kepada Kompasianer dengan prestasi tertentu . Bahkan kompasianer juga bisa berbagi santunan dalam bentuk donasi yang dikelola Kompasiana, untuk menyantuni mereka yang memerlukan.

Selain kompasiana, medsos tempat aku berbagi kebahagiaan adalah whatsap (WA). Bersama keluarga, teman-teman sekolah dan teman rukun tetangga (RT) aku mengikuti grup WA, yang dibuat oleh masing-masing. 

Seperti Kompasiana, semua anggota sebuah grup WA akan merupakan kawan yang saling kenal. Bedanya Kompasiana bisa dinikmati oleh banyak orang yang mempunyai akses menikmati Kompasiana, sedangkan grup WA  hanya bisa dinikmati oleh anggota grup WA. 

Agar sebuah medsos bisa menjadi tempat berbagi kebahagiaan, harus memiliki pengelolaan yang mumpuni. Pengelola medsos juga sering dipanggil dengan admin, tentunya merupakan seorang yang andal. Selain tergantung pada admin, ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh semua pengguna medsos. 

1. Jangan Membuat Luka.

Sebuah luka yang digambarkan dengan lepasnya sebuah keping puzzle. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Sebuah luka yang digambarkan dengan lepasnya sebuah keping puzzle. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Luka pada sebuah medsos bisa terjadi baik secara grup, atau pun secara pribadi. Setelah mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh admin, luka pada medsos disebabkan adanya ketersinggungan sesama anggota dalam medsos.

Diantaranya adalah membocorkan informasi sehingga merugikan, atau adanya informasi terlalu dilebih-lebihkan  sehingga terasa menyakiti hati. Bahkan sering kali adanya cyber bullying yang dilakukan oleh dan kepada pihak-pihak tertentu. 

  • Medsos hendaknya merupakan katarsis.

  • Medsos juga harus memberikan suasana menyenangkan dan menyegarkan.

  • Medsos yang berbentuk grup sebaiknya tidak sering minta baca jalur pribadi (japri) yang terkesan mau ngrasani yang lain.

2. Tatanan yang Utuh dan Rapi.

Keteraturan komunikasi di medsos yang digambarkan dengan tatanan yang rapi dalam susunan puzzle. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Keteraturan komunikasi di medsos yang digambarkan dengan tatanan yang rapi dalam susunan puzzle. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Semua unggahan bentuk apa pun dalam sebuah medsos hendaknya mempererat hubungan persahabatan, agar medsos selalu menjadi tempat berbagi kebahagiaan. 

Medsos pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi seluruh anggotanya, dalam mengikuti perubahan sosial. Juga merupakan tempat menyimpan kenangan. Dengan menyetarakan pengetahuan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.  

  • Memilih informasi yang bermanfaat.

  • Informasi yang dipercaya lebih ditingkatkan.

  • Baca dan lihat dulu informasi yang akan dibagikan.

3. Saling Mendukung.

Medsos harus bisa digunakan untuk tolong menolong. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Medsos harus bisa digunakan untuk tolong menolong. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Berbagi kebaikan dalam hal apa pun, tentulah sifatnya tolong menolong.  Bisa tolong menolong dalam berbagi informasi yang bermanfaat, atau dalam memasarkan produk secara baik. 

Setiap anggota medsos akan memasarkan produk yang berbeda-beda, bisa buatan sendiri atau mengambil dari pihak lain sebagai konektor. 

Apa pun yang dilakukan, tentunya tetap harus merupakan bentuk berbagi kebahagiaan.

  • Pilih informasi yang sesuai dengan tujuan pembentukan medsos.

  • Manawarkan produk dengan deskripsi sesuai kualitas sebenarnya.

  • Tidak mudah tersinggung bila anggota medsos tidak berminat. Mungkin memang tidak sedang memerlukan. 

4. Merangkum Berbagai Aktivitas.

Integrasi menunjang keutuhan sebuah medsos. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Integrasi menunjang keutuhan sebuah medsos. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Makin kini medsos menjadi jauh lebih populer daripada media cetak atau pun media elektronik. Kecepatan merangkum berbagai pembauran yang datang dari berbagai lapisan masyarakat melaju tanpa bisa dihentikan. Kekhawatiran hoax yang masih menjadi pertimbangan, seolah-olah tak ada yang menggubris. 

Walau para admin menjaga, secara pribadi masing-masing pengguna medsos diharapkan tetap hati-hati. Baik terhadap pelanggaran undang-undang ITE, atau pun tekena jerat penipuan. Pengguna harus mengetahui apakah medsos sudah terverivikasi, demikian juga apakah anggota suatu medsos sudah teverivikasi. 

Untuk menjaga medsos bermanfaat bagi semua pengguna, harus selalu menjaga integrasi informasi dalam berbagai aspek, . 

  • Bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

  • Kelompok yang kaya, sedang dan miskin.

  • Pendidikan tinggi, menengah dan rendah.

  • Pejabat, tokoh dan rakyat. 

5. Menebar Rasa Damai.

Rasa damai yang ditimbulkan dengan adanya medsos. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Rasa damai yang ditimbulkan dengan adanya medsos. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Dengan makin melebarnya penggunaan medsos, rasa damai harus makin berkembang pada setiap pengguna medsos. Kalau tak ada rasa damai dalam medsos, bagaimana mungkin sebuah daerah akan damai? Bagaimana mungkin sebuah negara akan aman sentosa?

Segala informasi yang diunggah dalam sebuah medsos, baik berita, gambar atau pun suara haruslah yang menyerukan perdamaian. Semua pengguna medsos harus dapat mengungkapkan apa pun dengan nuansa damai

  • Tantangan memajukan pengetahuan.

  • Peningkatan keterampilan yang tidak membahayakan.

  • Ekspresi diri dengan tidak sombong.

  • Memberikan hiburan yang bermanfaat.

  • Menceritakan segala sesuatu dengan benar. 

6. Menemukan Solusi.

Selalu adakan solusi terhadap masalah yang timbul. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt.
Selalu adakan solusi terhadap masalah yang timbul. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt.

Tak hanya medsos, dalam hal apa pun berbagai bentuk masalah selalu menghadang. Dengan tujuan yang sama, atau setidaknya seimbang dalam berbagi kebahagiaan, menemukan solusi adalah akhir dari setiap masalah.

Ada 2 sifat yang harus dimiliki para pengguna sosmed, untuk mendapatkan solusi dalam berbagi kebahagiaan.

  • Sifat berani, untuk mencapai kebenaran.

  • Sifat takut, untuk tidak sembrono dalam melakukan kesalahan.

Berani karena benar, takut karena salah 

Sebuah pepatah bagi setiap orang dengan keberanian yang didukung kapabilitas, intelektual dan sikap baik, dalam berbagi kebahagiaan.

Bumi Matkita, 

Bandung, 11/12/2020.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun