Media adalah alat komunikasi. Diawali dengan media cetak. Berbagai koran dan majalah mencetak gambar dan berita, masyarakat membaca. Kemudian dilanjutkan dengan media elektronik. Berbagai stasiun radio dan televisi melengkapi gambar dan berita dengan suara dan video yang begerak, masyarakat mendengarkan dan melihat.Â
Semakin luas, beraneka ragam dan cepatnya kepentingan masyarakat yang bersamaan dengan kemajuan teknologi internet,  media yang tadinya  menggunakan transmisi monologis berubah menjadi media dengan transmisi dialogis. Itulah media sosial (medsos).
Banyak ahli membuat berbagai aplikasi medsos. Pengguna medsos dapat saling membaca dan menulis, melihat dan menggambarkan, bahkan mendengar dan mengatakan segala yang ingin dicurahkan dari hati. Asalkan mempunyai jaringan internet, laptop sampai gawai pintar.Â
Dalam saling berpartisipasi dan berinteraksi, pengguna medsos bisa saling berbagi. Medsos bisa dimanfaatkan secara pribadi atau secara grup, dimana setiap pengguna diminta membuat akun.Â
Ada berbagai medsos dengan keunikan nasing-masing. Ada yang pemilik akun otomatis berkawan dengan semua yang terdaftar medsos tersebut. Ada juga yang pemilik akun bisa memilih atau menolak kawan, dan menentukan apakah akan berbagi dengan kawan saja atau umum.Â
Sebenarnya melaui medsos bisa berbagi kebahagiaan, sayangnya tak jarang medsos malah dijadikan ajang berbagi keburukan. Sejalan dengan makin berkembangnya medsos, berbagi keburukan di medsos makin kental dan dikenal dengan sebutan hoax.
Salah satu bentuk medsos yang aku ikuti untuk berbagi kebahagiaan adalah Kompasiana, yang dibuat oleh Kompas Cyber Media. Pengelola disebut tim management Kompasiana, sedangkan aku yang terdaftar sebagai pemilik akun disebut Kompasianer. Â Kita semua bisa berbagi kebahagiaan melalui cerita, gambar, video dan suara. Sedangkan tim management Kompasiana juga sering berbagi dalam bentuk reward melalui gopay, kepada Kompasianer dengan prestasi tertentu . Bahkan kompasianer juga bisa berbagi santunan dalam bentuk donasi yang dikelola Kompasiana, untuk menyantuni mereka yang memerlukan.
Selain kompasiana, medsos tempat aku berbagi kebahagiaan adalah whatsap (WA). Bersama keluarga, teman-teman sekolah dan teman rukun tetangga (RT) aku mengikuti grup WA, yang dibuat oleh masing-masing.Â
Seperti Kompasiana, semua anggota sebuah grup WA akan merupakan kawan yang saling kenal. Bedanya Kompasiana bisa dinikmati oleh banyak orang yang mempunyai akses menikmati Kompasiana, sedangkan grup WA Â hanya bisa dinikmati oleh anggota grup WA.Â
Agar sebuah medsos bisa menjadi tempat berbagi kebahagiaan, harus memiliki pengelolaan yang mumpuni. Pengelola medsos juga sering dipanggil dengan admin, tentunya merupakan seorang yang andal. Selain tergantung pada admin, ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh semua pengguna medsos.Â
1. Jangan Membuat Luka.