Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengapa Perlu Tahu Titik Awal dan Titik Akhir?

27 November 2020   18:16 Diperbarui: 28 November 2020   06:21 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda Tanya dan Tanda Seru selalu memerlukan titik di bagian bawahnya. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Titik adalah noktah yang kontras warnanya dengan warna yang menjadi latar belakang. 

Titik ada yang digunakan untuk melengkapi huruf-huruf tertentu, tanda baca dan tanda berakhirnya kalimat berita. 

Titik ada merupakan butiran air yang jatuh, sebagai embun penyejuk pagi. 

Titik hujan bisa mengguyur suatu daerah, hingga menyebabkan adanya bencana banjir.

"Apakah titik itu perlu?" tanya Adrian kepada gurunya.

"Tentu saja!" jawab pak guru, "Kalau membuat tanda baca tanpa titik, nanti banyak orang tidak mengerti."

"Kalau dari awal tanpa titik, kan bisa saja  Pak," jawab Adrian seakan tak mau kalah.

"Nah ... kalau begitu kamu perlu tahu titik awal, Nak" kata pak guru sambil mengelus kepala Adrian, "Juga ... nantinya titik akhir"

Titik Awal, harus dimulai dengan rasa cinta. Sumber Gambar : Pixabay, karya Geralt.
Titik Awal, harus dimulai dengan rasa cinta. Sumber Gambar : Pixabay, karya Geralt.

"Titik awal harus didasari dengan rasa cinta," kata pak guru 

Sebagai rasa cinta terhadap negara Republik Indonesia (RI), para guru mengadakan konggres guru pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. 

"Tepat 100 hari sesudah kemerdekaan RI, para guru dan pegawai pendidikan membentuk suatu wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)," sambung pak guru lagi

PGRI merupakan titik awal, dengan 3 tujuan 

  1. Mempertahankan dan menyempurnakan negara RI.

  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.

  3. Membela hak dan nasib buruh pada umumnya, guru pada khususnya.

"Apakah itu titik awal yang didasari dengan rasa cinta Pak?" tanya Adrian.

"Benar!" jawab pak guru, "Adanya rasa cinta mendidik anak-anak," 

"Rasa cinta itulah yang menyebabkan sampai sekarang PGRI masih tetap hidup." kata pak guru lagi, yang disambung dengan, "Bahkan atas dasar rasa cinta terhadap guru juga,  Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan hari lahir PGRI sebagai Hari Guru Nasional." 

"Selamat Hari Guru 2020, pak," kata Adrian mengangkat tangan ke depan dada sambil tersenyum dibalik masker kepada pak guru.

"Terima kasih, Nak," balas pak guru yang tersenyum dibalik masker juga. 

Pandemi Covid-19, tak menghilangkan rasa hormat Adrian kepada guru-gurunya. 

Guru bagaikan pelita yang menyinari hidup Adrian dengan pengetahuan, teladan yang baik dan semangat mencapai tujuan. 

Lama menjalani belajar dari rumah, hari ini Adrian berusaha mendatangi sekolah dengan protokol kesehatan lengkap. Betapa bahagia berjumpa beberapa guru yang juga datang ke sekolah, dengan protokol kesehatan lengkap pula. 

Kerinduan belajar tatap muka serasa sudah di ubun-ubun. Selain sekolah belum dibuka, keluarga Adrian termasuk kelompok yang patuh terhadap protokol kesehatan. Hanya hari ini saja, ibunya memberikan ijin keluar. Itupun dilengkapi beberapa wejangan agar selalu berhati-hati.

Dengan mengendarai motor, Adrian ke sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah. Hanya menyampaikan Selamat Hari Guru 2020, kepada semua guru yang dijumpai saat itu.

Titik Akhir, harus sukses dan penuh warna-warni. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Titik Akhir, harus sukses dan penuh warna-warni. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Setiba di rumah, ibu langsung menyuruh mandi. Sambil mencuci semua perlengkapan yang dikenakan ke sekolah, tak lupa Adrian mengeramasi kepala yang tadi dielus oleh pak guru. 

Rasa bahagia menyelimuti Adrian, mendengar cerita pak guru tentang asal usul Hari Guru Nasional. Titik awal perjuangan para guru pada tanggal 25 November 75 tahun lalu, sangat menyentuh hati. Dan tanggal yang dipilih sebagai titik awal, selalu diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Sampai kini pada masa panemi covid-19, peringatan Hari Guru 2020 merupakan yang ke 27.

"Bagaimana kabar bapak dan ibu guru, Adri?" tanya ibu setelah Adrian selesai mandi, keramas dan mencuci baju.

"Ternyata titik awal perjuangan para guru Indonesia hebat sekali Bu," jawab Andrian yang sebetulnya tidak menjawab pertanyaan ibu. 

Ada awal harus ada akhir. Bola sekarang ditangan Adrian, dia harus menetapkan titik akhir belajarnya.

  1. Tetap mempertahankan negara RI dengan Pancasila yang sudah ditetapkan sebagai dasar negara.

  2. Memanfaatkan hasil pendidikan untuk kesejahteraan rakyat.

  3. Menghargai, menghormati dan mencintai guru dengan menjadi anak didik yang bermanfaat untuk Indonesia. 

"Mudah-mudahan nantinya kamu bisa menciptakan titik awal baru sebagai pimpinan negara RI," kata ibu sambil mengelus kepala Adri yang masih basah.

"Terima kasih atas harapan ibu," Adri menjawab sambil menikmati ikan goreng dan sambal buatan ibu. 

Sambil menyingkirkan duri- duri ikan, Adrian akan selalu menghargai dan mengikuti ajaran guru.  Pencapaian tujuan pada titik akhir yang penuh warna-warni, akan selalu menjadi landasan pengambilan keputusan dengan penuh toleransi. 

Selamat Hari Guru 2020

Bumi Matkita,

Bandung, 27/11/2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun