Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indahnya Seni Menata "Puzzle", Salah Satu Landasan Kehidupan

16 November 2020   12:51 Diperbarui: 17 November 2020   21:01 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Pixabay, karya Geralt

Tapi ingat! Tadi sudah dikatakan sesuai dengan umurnya, kita harus dan berhak menata hidup menjadi yang sebaik-baiknya. Disinilah, baik dalam menata puzzle atau pun kehidupan yang dijadikan kepingan-kepingan, dituntut kemauan memulai menata, mengikuti pola dan menyelesaikan hingga memperoleh hasil yang benar, utuh dan indah.

Sendiri dengan Puzzle yang Sewarna.

Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Dalam penataan puzzle secara sendiri, dan dimulai dari 2 keping dangan warna yang sama. Seperti menata puzzle, sebaiknya memulai menata kehidupan dari yang mudah dan warna yang sama. Dan menyelesaikan dengan merangkai secara benar, utuh dan indah.

Apakah itu?

Menjaga diri secara baik, memiliki rencana dengan keinginan untuk menyelesaikan masalah paling dasar dalam suatu kehidupan. Mencari sesuatu yang bermanfaat dari dunia, sebelum memikirkan mengembangkan sesuatu untuk dunia.

Setelah memilih perbuatan yang baik sesuai dengan iman, jangan pernah takut dan ragu-ragu melakukan penyelesaiannya. Pokoknya selalu mengawali tujuan dengan baik, dan tidak pernah takut kegagalan. Terus menggenggam masa kini, bukan masa lalu atau pun masa depan. 

Selalu sopan dalam terhadap siapa pun, dan pandai-pandai mengukur diri. Sehingga mengetatui kemampuan paling dasar yang bisa dilakukan, dan bisa membuat batas-batas untuk menjaga kehidupan.

Sendiri dengan Puzzle yang Berbeda Warna.

Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt
Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt

Dalam permainam puzzle, kita mulai mencoba yang warna-warni mengharap suatu hasil yang lebih indah. 

Begitu pula dalam kehidupan, kita mulai bisa menerima perbedaan. Tetapi tetaplah ingat untuk menggenggam erat kesamaan. Selalu sopan harus tetap dijaga, dengan tetap memberi ruang gerak bagi yang berbeda. 

Terimalah perbedaan dengan rasa senang, dan jangan merasa rugi kalau harus menerima yang berbeda. Jadilah orang yang berani meminta maaf terhadap perbedaan yang tidak menjadi keinginan bersama.

Hormati kebersamaan dengan mengetahui kapan harus mendengarkan dan kapan barus menyampaikan. Berbicaralah sebatas yang diketahui, tanyakan yang tidak diketahui. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun