Tapi ingat! Tadi sudah dikatakan sesuai dengan umurnya, kita harus dan berhak menata hidup menjadi yang sebaik-baiknya. Disinilah, baik dalam menata puzzle atau pun kehidupan yang dijadikan kepingan-kepingan, dituntut kemauan memulai menata, mengikuti pola dan menyelesaikan hingga memperoleh hasil yang benar, utuh dan indah.
Sendiri dengan Puzzle yang Sewarna.
Dalam penataan puzzle secara sendiri, dan dimulai dari 2 keping dangan warna yang sama. Seperti menata puzzle, sebaiknya memulai menata kehidupan dari yang mudah dan warna yang sama. Dan menyelesaikan dengan merangkai secara benar, utuh dan indah.
Apakah itu?
Menjaga diri secara baik, memiliki rencana dengan keinginan untuk menyelesaikan masalah paling dasar dalam suatu kehidupan. Mencari sesuatu yang bermanfaat dari dunia, sebelum memikirkan mengembangkan sesuatu untuk dunia.
Setelah memilih perbuatan yang baik sesuai dengan iman, jangan pernah takut dan ragu-ragu melakukan penyelesaiannya. Pokoknya selalu mengawali tujuan dengan baik, dan tidak pernah takut kegagalan. Terus menggenggam masa kini, bukan masa lalu atau pun masa depan.Â
Selalu sopan dalam terhadap siapa pun, dan pandai-pandai mengukur diri. Sehingga mengetatui kemampuan paling dasar yang bisa dilakukan, dan bisa membuat batas-batas untuk menjaga kehidupan.
Sendiri dengan Puzzle yang Berbeda Warna.
Dalam permainam puzzle, kita mulai mencoba yang warna-warni mengharap suatu hasil yang lebih indah.Â
Begitu pula dalam kehidupan, kita mulai bisa menerima perbedaan. Tetapi tetaplah ingat untuk menggenggam erat kesamaan. Selalu sopan harus tetap dijaga, dengan tetap memberi ruang gerak bagi yang berbeda.Â
Terimalah perbedaan dengan rasa senang, dan jangan merasa rugi kalau harus menerima yang berbeda. Jadilah orang yang berani meminta maaf terhadap perbedaan yang tidak menjadi keinginan bersama.
Hormati kebersamaan dengan mengetahui kapan harus mendengarkan dan kapan barus menyampaikan. Berbicaralah sebatas yang diketahui, tanyakan yang tidak diketahui.Â