Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Apakah Pak Luhut Ingin UMKM "Hi-tek"? Waspadai Dua "Tek" yang Lain

2 September 2020   20:45 Diperbarui: 11 September 2020   18:06 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang yang dimiliki oleh perorangan atau pun sebuah badan usaha. Tentunya dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 20, tahun 2008. 

Bercermin pada tahun 1998, dimana UMKM dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari krismon. Saat ini, saat pandemi covid-19, UMKM juga diharapkan bisa menjadi dewi penyelamat. 

Dalam usaha  menahan ancaman resesi, yang sudah menggelayut pada penghujung kuartal 3, tahun 2020. Pemerintah menggelontorkan anggaran dana untuk UMKM  sebanyak lebih dari 123 triliun.

Pada peluncuran program Karya Kreatif Indonesia, Bank Indonesia (30/08/2020), Pak Luhut, selaku Menko Kemaritiman dan Investasi, mengatakan UMKM sekarang jangan cuma makanan dan fesyen saja. Harus seperti Jerman, Taiwan atau Korea Selatan. UMKM harus bisa melakukan transformasi teknologi menuju "hitek". 

Padahal sebenarnya, baik usaha makanan atau pun fesyen bisa dibawa ke tingkat global yang "hitek" juga. Sebaliknya bisa dibayangkan jika tak ada yang berminat terhadap usaha makanan dan fesyen. Banyak orang yang kelaparan dan lebih berbahaya lagi jika banyak orang yang tanpa busana. Aduh aduh... ampun.

Dari "Lotek" Menuju "Hitek".

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

Pak Luhut seharusnya melirikkan pandang ke Bandung, Jabar. Banyak usaha "lotek" di Bandung yang tahan badai pandemi covid-19. Bahkan ada 5 yang sangat terkenal.

  1. Lotek Kalipah Apo yang didirikan sejak 1953. Lotek dengan rasa yang maknyus dan bumbu royal.

  2. Lotek Alkateri yang manis, pedas dan gurih.

  3. Lotek Cihapit yang sudah tua juga, berdiri sejak 1970.

  4. Lotek Mahmud yang antriannya bukan main, manis dan pedas.

  5. Lotek Macan tak kalah tua, berdiri sejak 1956 dan cantik dengan kerupuk warna pink.

Dari 5 Lotek di atas, yang aku pernah mampir adalah Lotek Kalipah Apo. Itu pun pada saat sebelum ada pandemi covid-19. Sejak ada pandemi covid-19 aku memilih membuat lotek sendiri #di rumah saja. 

Hampir lupa menjelaskan, lotek di Bandung, atau di Jabar maksudnya, adalah suatu jenis makanan. Terbuat dari berbagai sayur, biasanya kangkung, kol, toge dan kacang panjang. Sayuran rebus dipotong kecil-kecil, tahu, lontong atau kupat, dicampur dengan bumbu dan kacang yang diuleg. Paling nikmat kalau diberi kerupuk aci yang ikut diuleg dengan potongan yang jangan sampai  hancur.   

Di daerah lain juga ada makanan sejenis lotek. Gado-gado Jakarta yang juga sangat enak. Bedanya dengan lotek, gado-gado Jakarta bumbunya disiram. Yang dimaksud dengan bumbu disiram adalah saus kacang berbumbu yang disiramkan ke macam-macam sayur rebus. Gado-gado Jateng yang seperti lotek, bumbu dan kacang  diuleg bersama dan sayur dicampurkan dengan bumbu kacang. Ada juga macam-macam sayur rebus yang disiram saus kacang, namanya pecel. Saat ini yang jadi primadona adalah pecel Madiun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun