Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hewan Kurban Harus Sehat, Mengapa?

4 Agustus 2020   21:34 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada teman suami yang juga memfasilitasi kurban. Ah... aku ikutkan saja kepada teman suami memfasilitasi kurban di desa Cijeruk, Bogor. Sama seperti aku, aku menetapkan seekor domba sebagai kurban titipan anak. Seekor domba yang beratnya 40 kg dengan harga Rp 3500000#, yang sehat. Kata teman suami, total kurban yang terkumpul 1 ekor sapi dan 10 ekor domba, yang akan dibagikan kepada 470 KK di beberapa kampung di desa Cijeruk, Bogor. Semoga semua kurban diterima Allah dan bemanfaat untuk orang-orang yang memerlukan. 

Lo ... teman suami kok tidak menggunakan masker saat menyelenggarakan kurban? Katanya, "Di gunung tidak ada yang menggunakan masker!" Wah ... teman suami tidak mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Seharusnya panitia kurban disiplin mengikuti protokol kesehatan. Hewan kurban harus sehat, panitia kurban harus sehat. 

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

Ternyata-ternyata mamang penjaga tanah seberang rumah, pada empat hari sebelum hari "H" Idul Adha mulai membentang tenda biru tanda bejualan domba untuk kurban. Sudah terlanjur, aku melaksanakan kurban titipan anak di kampung Cijeruk, Bogor, yang dikelola teman suami. 

Saat sekitar 20 ekor domba diturunkan dari mobil kol, aku melihat ada beberapa domba melakukan gerakan hewan kawin. Aku jadi lebih tertarik memperhatikan, apakah diantara domba-domba itu ada yang betina? Apakah mamang penjual akan melakukan penipuan dengan menjual domba betina?

Semua domba ternyata jantan, ada tanduknya. Jadi homoseksual, sehatkah domba yang homoseksual? Untung ... saat aku membelikan kurban titipan anak, tenda biru belum terbentang. Jadi aku tidak melaksanakan kurban titipan dengan domba dari mamang di seberang rumah.

Beratnya melakukan kurban titipan. Harus bertanggung jawab memilih hewan kurban sehat, tidak cacat. Bukan hanya fisik, tapi juga perilaku.

img-20200801-wa0032-5f28ee29d541df73ce576132.jpg
img-20200801-wa0032-5f28ee29d541df73ce576132.jpg
Lain anak sulung yang melakukan kurban di kota Cirebon, bisa menikmati daging kurban. Pekurban memang diijinkan untuk ikut menikmati daging kurban tidak lebih dari sebanyak sepertiga bagian. 

Ibadah kurban yang sah. Asalkan kurban yang dilakukan bukan kurban nasar, tapi kurban sunah yang dilakukan pada hari Idul Adha. Hewan kurban harus sehat, agar pekurban sehat. Semoga kurban diterima Allah dan bermanfaat bagi orang-orang yang memerlukan. 

Hewan kurban harus sehat, agar diterima oleh Allah. Begitu juga orang-orang yang memerlukan, panitia kurban dan pekurban menikmati nikmatnya daging kurban pada hari Idul Adha juga sehat. 

Salam sehat untuk semua keluarga dan sahabat Kompasianer.

Selamat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1411H bagi yang merayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun