Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Terhadap Cairan Berbahaya, Hati-hati Menyimpan dan Menggunakan agar Tidak Menjadi Korban

19 Juni 2020   12:47 Diperbarui: 19 Juni 2020   12:44 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pengguna harus tahu betul kegunaan air keras tersebut. Selalu berhati-hati dalam penggunaan. Simpan kembali bila telah menyelesaikan penggunaan. Bila disela-sela penggunaan akan ditinggalkan sebentar, sebaiknya air keras disimpan di tempat yang aman terlebih dahulu. 

Selain hati-hati dalam penyimpanan dan penggunaan, haruslah hati-hati dalam melindungi diri.  Dengan begitu mudahnya air keras bisa diperoleh, semua orang bebas menggunakannya. Timbulnya rasa takut tersiram air keras pada diri setiap orang boleh-boleh saja. Tetapi rasa takut berlebihan bisa membuat hidup ini serasa tidak hidup. Masing-masing harus berusaha menanggulangi rasa takut yang timbul.

  • Dengan selalu berdoa, mohon perlindungan dari Allah. Dalam setiap perjalanan hidup dibukakan arah yang baik. Diberi kemampuan menyelesaikan segala masalah, sesuai hukum yang berlaku di bumi yang dipijak. 

  • Dengan sikap menghindari permusuhan dengan siapa pun. Tetapi tidak bersikap pengecut yang akhirnya tidak berani menyatakan kebenaran. Jangan ragu mengikuti pepatah, berani karena benar takut karena salah.

  • Dengan menghindari perbuatan salah yang menyakiti hati banyak orang.  Suasana yang terasakan tidak bisa diselesaikan dengan baik, janganlah dipendam terus bagai memelihara musuh dalam selimut. 

Jika semua telah dilakukan dengan hati-hati, tetap menjadi korban penyiraman air keras. Mungkin itulah orang pilihan Allah. Seperti Novel Baswedan, bukan tak mungkin suatu hari sejarah mencatat sebagai orang berani yang menancapkan tonggak pembasmi korupsi yang sudah sangat merapat.

Bumi Matkita,

Bandung, 19/10/2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun