Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Kala #30

23 September 2018   11:05 Diperbarui: 23 September 2018   11:40 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit jingga menampilkan pesonanya. Setelah menenggelamkan sang surya dengan sempurna untuk meninggalkan cakrawala.

Tapi tidak dengan pria tua renta yang jalannya saja dibantu tongkat itu. Dia tetap berkelit dengan tuduhan Galuh.

"Ada banyak sweter semacam ini di pasaran."

"Tidak!" sanggah Galuh keras.

Pria itu terhenyak dengan jawaban Galuh. Mata mereka kembali beradu. Saling menatap dalam diam. Dalam manik hitam kelam miliknya, tergambar kemarahan.

"Sepertinya kamu yakin sekali." Pria yang sebagian rambutnya memutih itu tersenyum sinis.

"Pencuri!"

"Jaga ucapanmu!" Pria itu mengacungkan tongkatnya ke muka Galuh.

"Kenapa?"

Pelan-pelan tongkatnya turun. Selangkah mendekati Galuh. Pandangannya tak lepas dari mata Galuh yang juga memandang dengan tajam.

"Ka-kalian ...."

"Lepaskan kami. Ambil saja yang kamu mau!"

"Tidak semudah itu!"

"Kalian seperti dikirim petir dan menguasai langitku!"

Galuh mengernyitkan dahinya. Siapa yang dimaksudnya dengan 'kalian'.

"Seharusnya aku sudah jadi penguasa! Tapi kalian mengacaukan semuanya!

"Apa sebenarnya yang kamu incar? Rumah ini?"

Pria itu tertawa keras. Sambil berjalan meninggalkan Gauh dan Rasya. Galuh berteriak memanggil Rasya dan meraih tangannya. Tapi Rasya tetap bergeming.

"Pengecut! Lepaskan kami."

Galuh terus berteriak dan meronta. Kepanikan Galuh semakin menjadi karena Rasya tak kunjung sadar.

"Ra ...! Bangun, Ra!"

"Diam ...!" teriaknya.

"Kalau terjadi apa-apa dengan Rasya, itu salahmu!"

#30dwcjilid14

#squad6

#day30

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun