"Kamu siapa?" tanya perempuan berdaster kumal warna merah.
Kedua pinggiran daster diangkat hingga lutut supaya mudah melangkah. Wajahnya pucat dan rambutnya acak-acakan.
"Saya ... Rasya. Ibu cari siapa?" tanyaku.
"Rasya?! Rasya anaknya Sari?" serunya sambil menutup mulutnya. Dia seperti sangat terkejut.
"Ya, Bu. Anak Bu Sari."
Mata Ibu berdaster itu membulat seperti hendak keluar karena terkejutnya.
"Oh ... salah ini!" ucapnya lagi.
"Sa-salah apanya, Bu?"
"Ka-kamu ... perempuan ...."
"Setop, Lek!" larang Galuh tiba-tiba dari samping rumah.
"Luh! Kowe wis lali, nek ...."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!