Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Kala #10

1 September 2018   05:16 Diperbarui: 1 September 2018   08:00 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tertegun mendengar pembicaraan mereka yang samar-samar. Waspada tentang apa? Batinku penuh selidik.

"Mbak, ojek?"

Aku menoleh cepat dan mengangguk. Bergegas aku menaikkan barang-barang bawaanku ke atas motor, dan segera pergi dari stasiun. Meninggalkan si Kakek yang masih berbicara serius dengan pria kerempeng yang bertato di lengan kanannya.

***

Semilir bayu menerpa ranting pohon di balik jendela. Gerakan mengayunnya pelan dan sesekali ujung ranting menyentuh jendela. Gesekannya terkadang menghasilkan suara deritan saat kayu berpapasan dengan kaca, terlebih lagi malamnya turun hujan.

Cairan yang disebut hujan itu menyentuh dedaunan. Menitikkan embun ke semua bagian tumbuhan di sekitar rumah. Kembali lambaian ranting menyentuh jendela dan menghasilkan irama alami yang membuatku terbangun.

Aku mengerjapkan mata berulangkali. Dan ketika kesadaranku sudah pulih, kedua mataku menyapu seluruh kamar.

Aku menggeliat bebas dan beranjak dari petiduranku. Aku mencari bekal yang kubawa, sepertinya perutku sudah meronta sepagi ini.

Tok ... tok ... tok

#30dwcjilid14

#squad6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun