Mohon tunggu...
Rininta RamadantiPuteri
Rininta RamadantiPuteri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Mimpimu harus setinggi langit. Bukan karena takut jatuh diantara bintang-bintang, tapi karena usahamu langitpun akan merestui setinggi apapun itu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreativitas Tanpa Batas! Mahasiswa KKN UNDIP Bantu Lawan Stunting Bersama Onigiri Lezat Bergizi

11 Agustus 2023   02:52 Diperbarui: 11 Agustus 2023   03:11 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UNDIP Bersama Para Ibu di Posyandu Taruman/Dokpri

Wonogiri (23/07/2023). Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Menurut WHO (World Health Organization) jumlah anak stunting di Indonesia berada pada peringkat ketiga tertinggi di wilayah Asia Tenggara. Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021 menunjukkan prevalensi stunting saat ini sejumlah 5,33 juta balita atau 24,4% balita di Indonesia. 

Prevalensi ini sudah menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, presiden Joko Widodo menargetkan penurunan stunting hingga di angka 14%. Sedangkan Kabupaten Wonogiri sendiri menjadi kabupaten terendah ketiga dengan prevalensi stunting di Provinsi Jawa Tengah. Meski begitu, Pemerintah Kabupaten terus optimis berupaya menurunkan angka stunting dengan menargetkan Kabupaten Wonogiri bebas stunting pada tahun 2024.

Sebagai Mahasiswa KKN UNDIP yang diterjunkan di Kelurahan Kasihan, stunting merupakan permasalahan utama di Kelurahan Kasihan yang menjadi bagian dari program pemerintah dalam membebaskan Wonogiri dari stunting. Adapun salah satu indikator yang berpengaruh penting yakni pemenuhan nutrisi untuk anak stunting menggunakan makanan sehat,lezat, dan bergizi.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN UNDIP menemukan ide kreatif dalam melawan stunting dengan Program berjudul "Wujudkan Zero Stunting bersama Onigiri Lezat Bergizi Anak Happy" yang pelaksanaannya dilakukan pada Posyandu lingkungan Taruman.

Edukasi Pencegahan Stunting/Dokpri
Edukasi Pencegahan Stunting/Dokpri

Program ini dimulai dengan edukasi pencegahan stunting yang memprioritaskan pentingnya nutrisi pada anak lewat makanan sehat bernama Onigiri atau nasi kepal yang telah dimodifikasi dengan bahan-bahan makanan yang sederhana nan bergizi. Kepada masyarakat yang hadir dibagikan pula leaflet mengenai makanan bergizi untuk generasi cemerlang sekaligus resep dalam membuat makanan sehat telah dicantumkan.

Para ibu dan kader posyandu yang hadir makin antusias saat demonstrasi pembuatan makanan dilakukan. Mahasiswa KKN UNDIP mengajarkan cara membuat Onigiri yang merupakan nasi kepal dengan isian sayur bayam, wortel, jagung, daging sapi, daging ikan, brokoli, dan rumput laut yang tentunya dapat disesuaikan dengan selera dan bahan-bahan yang ada. Sehingga dalam satu suap sudah lengkap dalam memenuhi nutrisi pada anak. Onigiri yang sudah jadi juga telah dicicipi oleh para ibu yang hadir dan komentar positif didapatkan karena rasanya yang lezat dan pastinya bergizi untuk anak-anak.

Produk Onigiri/Dokpri
Produk Onigiri/Dokpri

"Seperti namanya, Onigiri atau nasi kepal ini rasanya enak dan alhamdulillah menyehatkan untuk anak-anak karena ada banyak sayuran juga didalamnya dan mudah dibuat" ujar Bu Sella salah satu ibu yang hadir di Posyandu Taruman.

Pembuatan Onigiri sebagai makanan pemenuh nutrisi dalam mencegah stunting dapat diterapkan oleh para ibu dengan menggunakan kreasi bahan makanan sederhana yang tersedia di rumah. Dengan adanya program ini diharapkan dapat menjadi inovasi baru dalam membuat makanan sehat dan menjadi ide baru bagi para ibu dalam mempersiapkan makanan untuk anak sebagai salah satu usaha melawan stunting dan mewujudkan Wonogiri Bebas Stunting di tahun 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun