Mohon tunggu...
Rini Normanita Permana
Rini Normanita Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Motto : Don't be trapped in someone else's dream, because you is your. Be yourself and love yourself.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lebah: Makhluk Kecil yang Tidak Pernah Berhenti Memberikan Manfaatnya

29 Desember 2023   14:56 Diperbarui: 29 Desember 2023   15:19 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebah merupakan salah satu makhluk kecil yang dimuliakan oleh Allah SWT. Bahkan salah satu surat di dalam Al-Quran yaitu Surat An Nahl yang berarti lebah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin mengabaikan lebah (lebah madu) karena kita pikir mereka tidak penting. Namun, sebagai seorang muslim, kita diharuskan untuk menggunakan berbagai cara berpikir, salah satunya adalah dengan belajar, berpikir, dan mengambil pelajaran dari hal-hal di sekitar kita, seperti dari lebah. Dalam Surat An-Nahl ayat 68 dan 69, Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah “Buatlah sarang di gununggunung, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)”. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.”

Sungguh menarik bahwa lebah menyimpan lebih banyak madu daripada yang sebenarnya mereka butuhkan. Mengapa lebah tidak pernah berhenti berproduksi secara berlebihan? Hal tersebut pasti tersirat dibenak kita, namun jawabannya sudah ada pada Surat An-Nahl ayat 68-69 seperti yang disebutkan dalam ayat diatas. Selain memproduksi madu untuk diri mereka sendiri, lebah juga memproduksi madu untuk manusia. 

Lebah terbagi menjadi 3 kategori, yaitu (1) ratu lebah/betina, (2) raja lebah/pejantan, (3) lebah pelayan/prajurit. Lebah memiliki lingkungan sosial yang terstruktur, masing-masing lebah memiliki peran dan jobdesk, serta menguasai perannya dengan baik. Secara genetik lebah diprogram untuk tidak menyalahi wilayah yang bukan merupakan wewenangnya. Meski lebah memiliki peran yang berbeda-beda, kawanan lebah hanya memiliki satu tujuan yang sama. Lebah mengutamakan kepentingan kawanannya daripada kepentingannya sendiri. Mereka bekerja mengambil madu untuk kepentingan kawanan, begitu juga dengan yang bertugas menjaga sarang, semuanya dilakukan yang lebah demi kepentingan kawanan. 

Jika kita coba amati, berikut adalah beberapa sifat mulia dari lebah yang dapat kita (manusia) teladani.

1. Lebah hanya memakan hal-hal yang baik Lebah hanya memakan bunga yang bersih, segar, dan baik. Mereka tidak akan memakan bunga yang masih muda atau belum mekar. Hal yang dapat diteladani adalah sebagai manusia, ketika kita ingin mencari pekerjaan, memulai bisnis (baik bisnis maupun yang lainnya), atau memilih makanan, carilah dari hal-hal yang baik saja. 

2. Lebah tidak akan mengambil sesuatu tanpa memberikan manfaatnya Manfaat yang diberikan oleh lebah lebih besar dibandingkan dari sesuatu yang diambilnya. Misalnya adalah secara tidak sengaja lebah telah membantu bunga melakukan penyerbukan yang dimana hal tersebut sangat dibutuhkan oleh bunga. Hal yang dapat diteladani adalah mencontoh perilaku lebah yang akan membantu hubungan kita (sesama manusia). Jangan terlalu menuntut dari orang lain, fokuslah pada cara kita bisa memberikan lebih banyak manfaat bagi mereka. Berikanlah sesuatu yang membuat kehidupan orang lain lebih baik dan jangan ambil sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian bagi mereka. 

3. Lebah tidak akan merebut sesuatu dari lebah lain Ketika lebah sedang bertugas mencari bunga, lebah tidak akan merebut bunga yang telah diduduki lebah lain. Lebah akan mencari bunga lain. Hal yang dapat diteladani adalah sebagai manusia, kita sering salah dalam berkompetisi dan merebut hal-hal yang telah diusahakan orang lain. Misalnya, kita melihat tetangga kita membuka bisnis baru, lalu kita membuka bisnis yang sama dan berusaha mendapatkan pelanggan dari tetangga kita atau kita berusaha menghalangi orang lain yang membuatnya lebih sulit untuk dilakukan karena kita khawatir mereka akan mengancam posisi kita. Ini pasti bukan sifat seseorang yang beragama. Memberikan manfaat kepada orang lain bukanlah kompetisi karena semuanya akan mendapatkan manfaat. 

Kesimpulannya adalah jadilah seperti lebah. Jadilah manusia yang bermanfaat untuk banyak orang dengan keikhlasan dan kerendahan hati yang hanya mengharap ridha Allah SWT. Jadilah manusia yang dapat memanfaatkan waktu (hidup di dunia) dengan mencari hal-hal yang baik dan halal.

Yahya, H. (2004). Pustaka Sains Popular Islam: Keajaiban Flora Dan Fauna. Bandung: Dzikra, hal: 18. 

Rani, S. (2021). Jadilah Seperti Lebah. Yogyakarta. Diakses pada tanggal 12 desember pada https://informatics.uii.ac.id/2021/05/17/jadilah-seperti-lebah 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun