Tidak sesuai harapan target suara yang didapatkan, jerih payah dan ketulusan Hary Tanoesodibjo pun dipolitisasi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Ternyata jerih payah dan keringat Bos besar MNC Grup ini, tidak dihargai sedikit pun oleh kedua politisi Hanura seperti Fuad Bawazier dan Yuddy Chrisnandi.
Bukannya menjaga nama baik partai, Fuad Bawazier dan Yuddy Chrisnandi malah terlihat sengaja memecah belah partai Hanura. Melalaui desakan mereka yang meminta mundur keberadaan Hary Tanoesodibjodari Partai, Seakan akan banyak pihak yang tidak setuju dengan keberadaan Hary Tanoe di dalam partai Hanura.
Meskipun demikian, tidak sedikit juga anggota partai Hanura yang menyangkal pernyataan Fuad Bawazier dan Yuddy Chrisnandi.
Dewan Pimpinan Daerah Partai Hati Nurani Rakyat Sumatera Barat menganggap kegagalan partainya dalam pemilu legislatif 9 April lalu bukan karena Hary Tanoesoedibjo.
Perolehan suara Hanura berkisar 5 persen adalah tanggung jawab semua kader. Bos MNC Grup yang juga Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura itu,sudah banyak berkorban untuk partai ini.
Fungsionaris Partai Hanura, Andi Saiful Haq, juga angkat bicara. Yuddy seharusnya berkaca. Karena Yuddy pernah memimpin Bappilu Hanura sampai awal 2013, namun elektabilitas partai tidak pernah mencapai 1 persen.
Jelas kelihatan kalau Hary Tanoesoedibjo lebih berkualitas daripada Yuddy Chrisnandi dilihat dari suara partai Hanura saat Yuddy Chrisnandi menjabat sebagai Ketua Bapilu 2013 lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H