Selama gejolak pandemi, mereka muncul sebagai simbol harapan. Mereka menunjukkan bahwa penyembuhan melampaui diagnosis untuk mencakup kepercayaan, mendongeng, dan hubungan manusia yang bermakna. Pengalaman mereka menyoroti bahwa krisis menghadirkan pilihan mendengarkan atau mengabaikan, memecah belah atau bersatu, takut atau mencintai. Sering kali, proses ini dimulai dengan mendengarkan dengan tulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!