Di bawah langit biru yang pernah menjadi saksi.
Tiga sahabat berjalan dengan hati senang gembira.
Lia, Kiara, Diana, bersama dalam suka maupun duka.
Namun, takdir menggoda, menguji persahabatan mereka.
Malam itu, rahasia tersimpan terungkap.
Lia di balik pintu, mendengar khianat terucap.
Dua sahabat, rencana gelap terhadapnya.
Lia terluka, kecewa, hatinya terpangkas.
Diam-diam Lia mengamati dan mencari kebenaran.
Rencana jahat, namun apa sebenarnya?
Kiara dan Diana tersenyum sinis.
Mengkhianati Lia, merencanakan pengkhianatan.
Di sekolah, pertemuan tak terhindarkan.
Lia bertanya, hatinya hancur saat mendengar kata sahabatnya.
Kiara dan Diana, tertawa sinis,
"Kamu terlalu polos Lia, kita bosan denganmu."
Namun Lia tegar, tak biarkan dirinya hancur.
"Terlalu polos, Lia," kata Diana tanpa nurani.
Dengan mata berkaca-kaca Lia bersumpah,
"Aku akan jadi diriku dan menemukan yang bisa menghargaiku".
Dengan tekad bulat, Lia menjauhi mereka,
Kiara dan Diana, sahabat yang berkhianat.
Mencari teman sejati, dalam lingkungan baru,
Meski sulit, Lia menemukan yang menghargainya.
Bulan berganti, tiga sahabat terpisah.
Diana pun menyesal dan meminta maaf dengan tulus.
"Maafkan aku Lia, aku tidak akan menghinatimu lagi" kata hati yang tulus.
Lia pun memaafkannya, persahabatan terbentuk kembali.
Tapi Kiara, takkan tunduk pada maaf.
Dendam membara, tetap menyelimuti.
Lia dan Diana, bersatu dalam kejujuran.
Meski berdua, mereka kuat bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H