Menurut Mbah Dawintana, kesenian Cepetan yang dimainkan di Peniron, para pemainnya adalah orang-orang Watulawang. Kehadiran kesenian Cepetan dibawa orang-orang Watulawang yang menjadi pemain Cepetan di Peniron. Selanjutnya di Watulawang, Pejagoan kesenian Cepetan dikembangkan oleh Mbah Dawintana semenjak masa awal kemerdekaan sampai sekarang. Selain di Watulawang, kesenian Cepetan juga berkembang di Karanggayam dan di Perkutukan.
Keunikan lain dari tari Cepetan adalah adanya pemanggilan roh halus melalui pelaksanaan sesajen dan ritual magis lainnya dari tempat yang dianggap sebagai penguasa makhluk yang menjadi penyerta para pelakon pada kesenian Cepetan, yaitu Makam Mbah Kajoran. Menurut Mbah Dawintana, para pemain tari Cepetan ini sangat dipengaruhi makhluk yang serupa dengan topeng yang dipakainya.
Keberadaan kesenian Cepetan sekarang sudah jarang yang mengembangkan. Pada masa dulu, kesenian cepetan hanya tampil pada waktu peringatan HUT RI, namun sekarang kesenian cepetan dapat tampil setiap saat jika ada yang menghendaki. Bahkan sudah dapat tampil pada acara keluarga sebagai hiburan (Tanggapan). Namun kondisinya masih memprihatinkan karena belum ada pembinaan secara khusus untuk mengembangkan kesenian Cepetan ini sebagai aset daerah.
Bagaimana alternatif menjaga kelestarian kesenian Cepetan?
Kesenian Cepetan merupakan asset daerah Kebumen yang wajib dijaga kelestariannya. Beberapa alternatif upaya pelestarian kesenian Cepetan yang dapat ditempuh, antara lain: 1) Memasyarakatkan kesenian Cepetan dalam bentuk tarian massal yang ditampilkan pada acara resmi pemerintah daerah,Â
2) Membudayakan gerakan tari Cepetan pada genarasi muda sejak dini dengan menjadikan gerakan tari Cepetan sebagai gerakan senam khas Kabumen (Senam Cepetan) di semua institusi pendidikan mulsi tingkat pendidikan anak usia dini, 3) Menyuguhkan kesenian Cepetan pada perhelatan  resmi daerah Kebumen, sehingga sejajar dengan kesenian rakyat lainnya, 4) Menjadikan musik pengiring tari Cepetan sebagai ikon Kabupaten Kebumen, 5) Inovasi pengembangan lainnya.
Kesenian melekat erat dalam semua sendi kehidupan manusia. Demikian juga dengan kesenian Cepetan, kehadiran dan keberadaannya memberi makna tersendiri pada kehidupan manusia. Mengembangkan dan melihara kelestariannya menjadi kewajiban setiap kita untuk dapat tetap terjaga eksistensinya. Peran generasi muda dan pembuat kebijakan sangat penting agar semua upaya pelestarian mendapatkan jalannya. Pelestariannya, akan membuat generasi Mbah Dawintana, dapat meninggalkan warisan dengan sempurna.
Selamat Ulang Tahun ke-391 Kabupaten Kebumen. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmad-Nya, Kabupaten Kebumen makin sejahtera.