Mendung menggantung menyambut hari baruku kali ini
Gemeretak tulang belulang menopang dan menjawab hembusan angin dingin
Berasa ingin menenggelamkan diri dalam selimut dengan lebih dalam lagi
Namun kokok ayam bersautan memanggil menyuarakan kumandang hari baru menjelang
Maka kusibakkan dan kulempar selimut dan kutegakkan raga dari kenyamanan diri
Menyambut hari baru dan memulai langkah kaki dengan seluruh energi pagi
Dan kususuri jalan berliku penuh sensasi yang berselimut kabut tebal di pagi yang ramai
Sematkan segala asa dalam jiwa penuh warna tegakkan diri
menyambut hari berganti memeluk harap untuk tak lepas dari diri
Dan para laron beterbangan menyambutku
Wangi kembang kopi membaginya pagi ini untukku
Jalanan yang basah bekas hujan menyapaku
Aktifitas penduduk di tengah kabut menyampaikan selamat datang dalam diam
Membagi kesejukan jiwa pada smua insan
Dan suasana makin cerah mengantarku kembali pulang
Walo sedikit mendung di ujung sana mengintipku malu
Namun hanya memandang kejauhan mengantarku menembus jalan menuju
Menggapai bahagia di sepanjang waktu
Tak henti diri ini menggumamkan syukur dan melambungkannya ke langit tujuh menuju-Mu
Betapa sudah Kau limpahkan berkah-Mu di sepanjang waktu dan sepanjang jalan
Yang bahkan ... untuk menghitungnyapun aku tak mampu
Nanggulan, mengenang seharian syahdu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI