Mohon tunggu...
Storin
Storin Mohon Tunggu... Penulis - 🌻

seribu jiwa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelagat

15 November 2023   06:24 Diperbarui: 1 April 2024   01:53 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini ku dengar seseorang tengah berhasil membuatmu tersenyum kembali, lantas bagaimana dengan nasib ku hari ini?

Sejak pertengahan September lalu, kau bilang akan kembali dengan memperbaiki kerunyaman ini?

Kau juga telah bersumpah akan tetap berdiri melalui badai hingga matahari tiba? 

Lantas untuk apa melulu berjanji serampah hanya demi ego sesaat.

Manusia memang menyebalkan, mudah bersumpah tanpa pelaksanaan kata kata.

Sialnya rotasi bumi kini semakin cepat, hingga memasuki pertengahan September, ego besarmu untuk pergi dan meninggalkan semakin terlihat.

Seperti Gelagat pencuri yang tengah merencanakan aksi aksinya agar sukses mendapatkan apa yang diinginkan.

Ingin aku jabarkan; Gelagat pertama menghindar bagai dikejar kejar pinjol, Gelagat kedua semakin memburuknya komunikasi antar persona, Gelagat ketiga sibuk memisahkan kata dari dusta.

Kendati demikian aku kini tengah menikmati perduniawian hidup yang hanyalah sementara.

Gelagat mu kini bagai Caleg partai selalu ingin membangun jembatan yang di sana tidak ada aliran sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun