Bagi Kristan, cinta tidak melulu tentang mengutarakan kata I Love You atau Aku Cinta Kamu, tapi pelaksanaan kata kata cinta.
Berbagai usaha, semangat yang tengah dibangun oleh Kristan adalah pelaksanaan kata cinta untuk Laras, namun tidak pernah dianggap sedikitpun oleh Laras.
Hingga sejak kedatangan Laras memberikan undangan pernikahan Kristan mulai termotivasi untuk meneruskan tugas akhir skripsinya karena soal ini sanggat gamblang diinginkan oleh Laras.
Untuk urusan asmara Laras tidak pernah mengetahui seseriusan Kristan mencintainya, karena ia tidak pernah mendenger Kristan mengutarakan cinta sejak awal pacaran.
Konflik kedua, sejak kedatangan Laras ke Toko Barang Mantan, Kristan mulai terintervensi oleh perasaan lama yang kembali hadir.
Kristan yang tidak pernah memikirkan lulus kuliah merubah pola pikirnya untuk cepat menyelesaikan segudang urusan kampus.
Menyelesaikan skripsi adalah langkah baru bagi Kristan sebagai pembuktian kedua kata kata cinta untuk Laras.
Sempat mengalami kendala  sulit menemui Dekan hingga malu datang ke kampus sendirian karena tidak memiliki teman satu angkatan lagi, akhirnya Kristan mengajak Amel untuk menemaninya di kampus.
Konflik ketiga, peluang Kristan membangun cinta yang telah lama terkubur kini semakin kuat.Â
Terbukti saat Laras datang ke Toko Barang Mantan dan mencoba menjual cicin tunangan pemberian calon suaminya.
Alasan Laras menjual cincin tuntangan dan mengambil sikap untuk membatalkan rencana pernikahan, karena calon suaminya sangat sibuk dengan urusan pribadi dan tidak pernah melibatkan Laras dalam perencanaan hidupnya.