Jika kekurangan tidak menjadikan aku dan kau(m) dapat saling melengkapi.Â
Mungkin kehilangan bisa mengajarkan untuk dapat saling menghargai.Â
Karena barangkali Tuhan mempertemukan kita bukan untuk berjodoh tapi untuk belajar.Â
Untuk dapat belajar mencintai, merindukan kemudian mengikhlaskan.Â
•
•
•
Tepat 15 menit sebelum usia Mira tepat yang ke 24 tahun, ia yang sedang memainkan gitar terkaget karena suara asing yang terlintas dikupingnya.Â
Suara yang mengudara merasuki pikiran Mira hingga tidak kembali fokus melanjutkan petikan gitarnya.Â
Mira kemudian memutuskan agar berhenti sejenak dan berusaha memastikan apakah suara itu benar-benar ada?Â
Waktu berjalan..Â
Tepat jam 12 malam, Mira beranjak dari tempat kursi singgahsananya dan mengambil telepon genggamnya.Â
Terlihat ada beberapa notifikasi pesan singkat dari Kak Sandi.Â
Ia adalah salah satu abang kepercayaan Mira saat bertemu diujung masa perkuliahannya.Â
Sandi memberikan informasi dan mengingatkan kepada Mira bahwa ini adalah hari ulang tahunnya.Â
Mira kembali membuka pesan singkat Sandi dan membacanya berulang-ulang.Â
Sanjungnya yang telah beberapa tahun tidak kunjung memberikan kabar kemudian datang kembali dengan pesan singkat ucapan segala doa-doa untuk Mira.Â
Segera Mira membalas pesan singkat Sandi dengan mengetik beberapa mantra sakti yang akan disenanginya.Â
Berbahagia Mira yang telah mendapatkan kabar dari Sandi, wajahnya memerah dan matanya berkaca-kaca.Â
Kembali Mira memetik gitar dengan indah dan bernyanyi seolah Sandi ada dihadapannya.Â
"Aku.. Perlahan-lahan merasakannya.. "
C Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â G Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Am
"Perlahan-lahan.. Aku belajar memiliki hatiÂ
Dm                         A         Â
begitu dalam.."
     G
"Hati yang memilih kelembutan dari padaÂ
               Em             Â
ketahanan"
A
•
•
•
•
•
•
•
•
Bersambung.....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H