Mohon tunggu...
Storin
Storin Mohon Tunggu... Penulis - 🌻

seribu jiwa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Elegi Romantisme 1000 Tahun Lagi

28 Juli 2020   12:06 Diperbarui: 4 September 2020   19:57 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrator: Bd Chandra.

Ada juga salah satu pelopor penyair di angkatan tahun 45, seperti dilansir dari Wikipedia, Chairil Anwar bersama Ansur Sani dan Rivai Apin mereka dinobatkan oleh H.B Jassin atau yang sering dijuluki Paus Sastra Indonesia. Ketiga penyair tersebut menjadi pelopor sekaligus perkembangan puisi modern di Indonesia.

Saya kembali mengingatkan puisi Chairil Anwar, syair yang mengandung tentang pemberontakan dan eksistensialisme hingga multi interpretasi membuat Chairil menjadi salah satu jawara kesusastraan di Indonesia. 

Seperti salah satu karya puisi Chairil yang berhudu Aku, saya akan menuliskan kembali untuk mengingatkan.

AKU

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tidak perlu sedu sendan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya yang terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa ku bawa berlari
Berlali hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

Dari contoh Tokoh penyair yang saya tuliskan, sampai berbagai romantika karakter penyair. Kita harapkan untuk bisa menulis, apapun yang bisa kita tuliskan. Seperti Alm. 

Sapardi yang mengajarkan kita untuk lebih sabar dalam menyelami perasaan dan cinta. Juga Chairil Anwar yang membuat kita berkobar untuk berjuang dalam romantisme kehidupan.

Menulis berarti membuat pembaca dapat berelegi dengan berinmajinasi, saya juga mengaminkan menulis adalah cara untuk kita bisa hidup 1000 tahun lagi dengan  begitu kita akan dikenang dan akan selalu hidup didalam dunia. 

Sebenarnya memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar kebahagiaan. Oleh karena itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahwa sakit dan pedih adalah tenaga untuk menuju kejayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun