Mohon tunggu...
Rini Astuti
Rini Astuti Mohon Tunggu... Lainnya - Man Jadda Wajadda

~Belajar menulis~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Liberalisme dan Penerapan Sistem Ekonomi Liberal di Indonesia

15 April 2020   22:08 Diperbarui: 15 Juni 2021   10:44 9439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata liberalisme berasal dari bahasa Latin yang tersusun dari 2 kata yaitu liber dan isme. Kata liber artinya bebas dan isme artinya paham. Liberalisme adalah suatu paham yang menjunjung tinggi kebebasan tanpa adanya campur tangan dari pemerintah maupun agama.  Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, menghendaki adanya kebebasan berpikir bagi para individu, serta pertukaran gagasan secara bebas.

Menurut Adam Smith, dalam upaya seseorang mencari yang terbaik untuk dirinya pemerintah tidak boleh melakukan intervensi terhadap aktivitas tiap-tiap individu termasuk dalam bidang perekonomian. Konsep dari Adam Smith ini cocok dengan paham liberalisme, dimana dalam paham liberalisme bukan negara yang menentukan seperti apa seharusnya suatu pekerjaan dapat dilakukan, melainkan orang-perorangan itu sendiri. 

Baca juga: Apa Itu Sistem Ekonomi Liberal? Apa Saja Ciri-cirinya, dan Apa Saja Kekurangan dan Kelebihannya?

Lalu bagaimana apabila paham liberalisme diterapkan ke dalam sistem ekonomi?

Pada dasarnya, sistem ekonomi adalah suatu aturan yang mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Apabila paham liberalisme diterapkankan ke dalam suatu sistem ekonomi maka artinya setiap orang memiliki kebebasan dalam melaksanakan kegiatan ekonominya sehingga dapat meraih keuntungan yang ingin dicapai.

Dalam sistem ekonomi liberal, konsumen bebas memilih berbagai jenis konsumsi barang dan jasa yang akan memberikannya kepuasan maksimum dengan disesuaikan pada selera dan uang yang dimiliki. Selain itu produsen juga memiliki kebebasan dalam memilih input untuk proses produksinya, sehingga menghasilkan barang atau jasa yang paling menguntungkan baginya. 

Baca juga: Sistem Ekonomi Liberal Vs Sosialis, di Manakah Posisi Indonesia Berada?

Meskipun kedua pelaku ekonomi tersebut memiliki tujuan yang bertolak belakang, namun mekanisme pasar akan terbentuk dengan sendirinya sehingga menciptakan keseimbangan pasar. Kemudian dalam sistem ekonomi liberal, produsen dan konsumen memiliki kebebasan dalam memenuhi kepentingannya masing-masing. 

Pemerintah tidak diperkenankan membuat aturan apapun yang akan menghalangi kegiatan ekonomi. Dalam sistem ekonomi ini, peran pemerintah hanya sebagai pelindung agar sistem ekonomi dapat berjalan dengan baik.

Beberapa negara maju yang telah menganut sistem ekonomi liberal antara lain negara Amerika, Inggris, Jerman, Prancis, dan Jepang. Bagi negara maju atau negara yang telah kuat sistem perekonomiannya, dengan menerapkan sistem ekonomi liberal akan memberikan banyak kebaikan antara lain meningkatnya persaingan dalam usaha sehingga akan memicu kemajuan dalam usaha. 

Sistem ekonomi liberal juga dapat meningkatkan kreativitas dan daya inisiatif pada masyarakat, meningkatkan suatu efisiensi dan efektivitas kerja sehingga hal ini akan memberikan hasil positif yaitu terciptanya barang-barang yang berkualitas tinggi dengan tujuan agar dapat laku di pasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun