Wanita dan Pangeran dari Utara" karya Bre Redana adalah salah satu cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Pelajaran Mengarang. Cerpen ini berada pada urutan kelima pada kumpulan cerpen tersebut. "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" tertulis pada sembilah halaman (37-45). Pembaca dapat mengakses cerpen ini pada aplikasi perpustakaan nasional secara legal dan gratis. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai unsur intrinsik yang terkandung dalam cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara".
"Seorang1. Tema
Kisah yang terdapat pada cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" ialah rasa cinta yang berlebihan dari seorang wanita cantik untuk "sosok pangerannya". Rasa tersebut sampai membuat wanita cantik itu memiliki kebiasaan duduk di tengah taman kota dengan menghadap ke arah utara dari pagi hingga petang. Orang-orang yang berada di sekitarnya menganggap bahwa wanita cantik tersebut merupakan orang yang gila.
Dari penjelasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tema dari cerpen ini yaitu cinta. Untuk lebih mendalami perasaan yang dialami oleh sosok wanita cantik dalam cerpen ini, perhatikanlah salah satu kutipan dari cerpennya.
SIAPAKAH sebenarnya Don Van Reunekers, yang ditunggunya bagai kristal-kristal udara yang hendak dihirupnya kuat-kuat? Apakah dia berumah di utara, selalu datang dari utara dibawa udara yang lalu dihirup wanita itu, menembus hidung, memenuhi rongga tubuh, dan menebarkan misteri suka cita tiada tara sehingga wanita cantik ini setia menanti setiap hari? Udara taman yang berubah menjadi "sosok pangeran"-nya itukah yang membuatnya sesekali tampak tersenyum, diiringi mata yang menyipit setiap kali bibirnya menyungging senyum?Â
2. Tokoh dan Penokohan
Cerpen "Seorang Wanita dan Pangeran dari Utara" memiliki beberapa tokoh dengan setiap tokohnya memiliki karakter yang berbeda-beda. Adapun penjelasan mengengenai tokoh, penokohan, serta kutipan paragraf dalam cerpennya yaitu sebagai berikut.
a. Tokoh "aku"
Karakter yang ada di dalam diri tokoh "aku" berupa tidak sewenang-wenang, ringan tangan (dermawan), berani, dan perasa. Di bawah ini adalah salah satu kutipan dalam cerpen yang dapat menggambarkan satu dari tiga karakter tokoh "aku".
"Ada wanita cantik duduk di taman di tengah kota Salatiga, sayang semua orang menganggapnya orang gila. Seingatku, hanya aku dan temen sekolah berdarah Indo yang kini menjadi bintang film di Jakarta yang bisa jadi tak pernah menyakitinya."
b. Tokoh "seorang wanita cantik"