Mohon tunggu...
Rini Saraswati
Rini Saraswati Mohon Tunggu... Guru - Teacher - Businesswoman

Saatnya melakukan perbaikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidayah Itu Dijemput, Bukan Ditunggu

19 Maret 2021   07:45 Diperbarui: 19 Maret 2021   07:47 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang hidayah atau petunjuk, terkadang di setiap doa, kita selalu melantunkan, "Ya Rabb, berilah aku petunjuk, dan mudahkanlah aku dalam menerima petunjuk itu". Petunjuk baik dalam menyelesaikan masalah, menentukan pilihan, ataupun petunjuk agar kita senantiasa berada di jalan yang benar.

Petunjuk dari Allah, sebenarnya itu adalah sesuatu yang pasti. "Allah akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka". (QS. Muhammad 47: Ayat 5)

Bahkan, setelah kita menerima petunjuk, Allah akan menambah petunjuk itu kepada kita. "Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka". (QS. Muhammad 47: Ayat 17)

Asalkan syaratnya itu kita beriman. Kalau belum beriman, ya, Allah tidak akan memberikan petunjuk itu. Allah juga tidak akan memberikan petunjuk kepada orang yang fasik dan dzalim.

"Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu".

(QS. At-Taghabun 64: Ayat 11)

"... Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik".

(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 6)

"... Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim".

(QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 5)

Setelah kita beriman, petunjuk sebenarnya bisa datang dari arah mana saja. Tergantung di akhir, bagaimana kita mengeksekusinya, maukah kita membaca petunjuk itu dan maukah kita menerima petunjuk itu atau tidak. 

Terkadang sulit dan terkadang juga harus ada sesuatu yang dikorbankan. Tetapi alurnya memang sudah seperti itu. Bukankah hidayah/petunjuk itu harus dijemput? Dan bukankah dalam menjemputnya pasti memerlukan perjuangan dan pengorbanan?

Berikut beberapa cara agar Allah selalu memberikan petunjuk kepada kita

1. Menjadi orang yang yakin

Yaitu, yakin bahwa suatu hari nanti segala perbuatan kita akan dihisab oleh Allah. Dan yakin bahwa petunjuk dan pedoman hidup kita adalah Al-Quran.

"(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini."

(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 20)

2. Tidak berburuk sangka

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)

3. Menjauhi dosa

Jika hidup ingin dimuliakan Allah, syaratnya jauhi dosa, karena dosa adalah salah satu penghalang terkabulnya sebuah doa.

4. Mencari jalan untuk terus mengkaji ilmu

Menuntut ilmu itu wajib bagi seluruh umat muslim. Ilmu disini berbicara tentang Al-Quran. Dalam dua puluh empat jam, luangkanlah waktu untuk mengkajinya. Ingat selalu ya, Allah tidak butuh kita, tapi kitalah yang membutuhkan Allah.

***

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun