Kerajaan Inggris Raya merupakan kerajaan yang memiliki kekuasaan yang terdiri dari koloni, protektorat, mandat, dan dominion. Kerajaan Inggris mulai dikenal pada akhir abad ke-16 sejalan dengan berkembangnya kekuasaan Angkatan Laut Kerajaan dan memiliki wilayah paling luas dalam sejarah.
Di abad ke-21, globalisasi adalah fenomena terbesar yang berdampak pada kehidupan manusia, khususnya sosial dan budaya. Hal ini tidak lepas dari peran Kerajaan Inggris Raya yang dulunya merupakan kerajaan terbesar di dunia. Di masa lalu, ekspansi kerajaan ini membawa pengaruh kebudayaan barat kepada dunia.
Dampak dari ekspansi Kerajaan Inggris telah mengakibatkan perubahan besar pada pola hidup sosial masyarakat yang terlanda, cenderung ke budaya barat yang lebih dominan, termasuk smartphone yang tidak lepas dari pengaruh pasar global, di mana tren menyebar dengan cepat.
Sekalipun Kerajaan Inggris sudah tidak lagi berjaya seperti dulu, namun peninggalan seperti bangunan dan bahasa serta kebudayaan masih membekas hingga saat ini. Ini mencerminkan efek globalisasi karena Kerajaan Inggris Raya. Namun, hal ini juga memiliki kesulitannya sendiri, contohnya adalah pemudaran warga lokal, terutama warga yang tersisih dari konservatif.
Ekspansi Kerajaan Inggris telah memainkan peran penting dalam proses globalisasi sosial budaya. Keragaman sosial yang muncul saat ini memperkaya budaya suatu negara. Namun, hal ini memunculkan kekhawatiran akan hilangnya identitas budaya lokal. Identitas budaya merupakan unsur penting kehidupan yang membedakan suatu komunitas. Karena itu, keragaman global dan menjaga warisan budayanya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H