Mohon tunggu...
Ryan Rinesty
Ryan Rinesty Mohon Tunggu... Lainnya - Yes, I'm not a robot

"Homo Ludens" | Pizza & Coffee would always be my escape | Everyone Deserves Pain, Everyone Deserves Happiness | Brewing @KopiARA Paskal Hyper Square Bandung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembara

20 Maret 2020   17:22 Diperbarui: 20 Maret 2020   17:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam terlahir sunyi

Namun pecahan kaca di meja makan pagi ini adalah saksi 

Akan lengsernya janji yang semula tersemat di jemari

Peraduan itu tak lagi hangat

Aromamu sudah baur di sana

Menyengat pada jagat ingatan lain

Mungkinkah kau tengah menepi dan berteduh?

Mencari persinggahan 

Di mana kau dibuat lunglai

Oleh para rayuan yang tak kukenal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun