Mohon tunggu...
Rindyani Fadila
Rindyani Fadila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta

Mahasiswi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Mahasiswi Perhotelan di Jakarta

1 Juli 2021   09:16 Diperbarui: 1 Juli 2021   10:03 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saya adalah mahasiswai tingkat akhir jurusan Perhotelan di salah satu sekolah tinggi pariwisata ternama di Indonesia. Setelah hampir 4 tahun mengemban pendidikan perhotelan di institusi ini, tentunya banyak cerita-cerita suka maupun duka yang dapat dikenang atau diceritakan kembali. Tentunya menjadi mahasiswi penerima Beasiswa Unggulan dari pemerintah menambah kesan saya terhadap studi saya. Selain saya tambah bangga dengan diri saya, tentunya ada kewajiban-kewajiban lain yang harus saya patuhi dari hak yang sudah saya dapatkan. 

Saya mengemban pendidikan D4 yang komposisi pembelajarannya yaitu 50% teori dan 50% praktek. Saya ambil D4 karena saya mengetahui diri saya lebih menyukai pembelajaran yang teori dan prakteknya setara, tidak terlalu banyak teori atau terlalu banyak prakteknya. Dan yang saya pelajari lebih tepatnya semua ruang lingkup dalam dunia perhotelan. Mulai dari belajar menjadi resepsionis hotel, belajar memasak agar bisa menjadi seorang chef, hingga belajar akuntansi dan manajemen di hotel. Saya sangat senang karena tidak salah pilih jurusan dan institusi, saya merasa saya belajar segalanya mengenai hotel dalam 4 tahun studi saya. Terlebih lagi waktu Praktek Kerja Lapangan yang tidak hanya satu kali namun dua kali, guna lebih mengenal realita pekerjaan di hotel yang sebenarnya. Selain itu, karena beasiswa yang saya dapatkan saya berkesempatan untuk pergi belajar ke universitas di Bangsaen, Thailand dan mendapatkan pengalaman belajar dan juga praktek kerja lapangan di Thailand. Hal itu merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga, yang tidak bisa ditukar dengan uang. Tentunya banyak manfaat yang didapatkan setelah pergi ke Thailand selama 2 semester. Selain belajar kultur lain, belajar saling toleransi juga meningkatkan pola pikir, pengetahuan dan juga wawasan menjadi lebih terbuka. Selain uang kuliah yang ditanggung beasiswa, saya juga mendapat pengalaman yang lebih dan hal itu sangat saya syukuri. 

Namun, tentunya dari semua hal-hal baik, "enak", menyenangkan yang saya dapatkan saya juga tidak boleh lupa terhadap kewajiban saya sebagai mahasiswa penerima beasiswa di jurusan Perhotelan. Pastinya saya harus belajar dengan giat sehingga IP saya sesuai dengan perjanjian beasiswa saya, atau bahkan lebih baik lagi. Kemudian juga saya harus menunjukkan prestasi saya, membuat bangga institusi saya, pemberi beasiswa dan tentunya juga diri saya sendiri sebagai penerima beasiswa. Saya harus lebih aktif dan juga menunjukkan skill dan kebisaan saya tentunya. Mungkin teman-teman sebaya saya yang melihatnya, seperti "anak ambis" namun sebenarnya hal-hal yang saya lakukan tersebut selain merupakan kewajiban yang harus saya tempuh pun menguntungkan saya juga. Tidak ada yang salah dari belajar giat, mempertahankan IP bagus ataupun berprestasi. Asal masih sesuai pada porsinya, tidak berlebihan. Karena sebenarnya hal itu tidak merugikan kita namun menguntungkan kita tidak hanya di dunia perkuliahan namun nanti saat melamar pekerjaan. Selain prestasi akademis, di UKM yang saya ikuti juga saya dapat menunjukkan bakat dan prestasi saya. Jadi saya juga dapat melakukan hobi saya terlepas saya harus berprestasi dalam bidang akademik saya.

Menurut saya, kewajiban dengan hak yang saya dapatkan tentu saja setimpal. Saya menyukai 4 tahun studi saya yang saya tempuh di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Selain mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga, disini saya juga belajar untuk menjalin relasi yang baik guna kehidupan pekerjaan saya nantinya. Pesan saya kepada mahasiswa/i lainnya yaitu, jangan mendengarkan komentar negatif orang lain yang ingin menjatuhkan atau tidak suka dengan apa yang kalian perbuat menurut kalian benar. Terus semangat rekan-rekan mahasiswa! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun