Jika ditanya, jurusan kuliah apa yang biasanya sangat diminati masyarakat Indonesia ? Akuntansi ? Kedokteran ? atau Manajemen ? Ya, jurusan-jurusan tersebut merupakan jurusan perkuliahan yang dapat dikatakan jurusan yang paling banyak peminatnya, apalagi jika di universitas negeri ternama.Â
Ketatnya persaingan seperti SNMPTN dan juga SNMPTN memperlihatkan bahwa jurusan-jurusan yang disebut diatas sangat banyak peminatnya. Apalagi didukung dengan stereotipe yang beredar di masyarakat Indonesia bahwa anak dengan jurusan tersebut sangat membanggakan orang tua nya, tidak kurang para orang tua yang menyuruh anaknya untuk masuk ke jurusan-jurusan tersebut walau sebenarnya peminatan anaknya bukanlah itu. Namun tidak semua orang tua juga, ini adalah fenomena yang sering saya lihat di lingkungan saya.Â
Tapi sebenarnya, apakah hanya jurusan akuntansi, kedokteran atau manajemen saja yang dapat dikatakan "superior" ? Tentunya bukan. Semua jurusan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan ini tergantung mahasiswanya. Tergantung minat dan juga kesukaan mahasiswa itu sendiri. Tentunya semua mahasiswa yang memenuhi hak dan kewajibannya membanggakan orang tua nya, bukan hanya mahasiswa dengan jurusan tertentu.Â
Saya adalah mahasiswi perhotelan di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, yang mengalami sendiri fenomena ini. Dimana saya dituntut untuk masuk jurusan akuntansi yang tidak sama sekali saya minati. Namuna saya bersikeras dengan pilihan saya yaitu jurusan Perhotelan. Karena menurut saya, mahasiswa/i lulusan perhotelan tidak dapat diremehkan kualitasnya. Mengapa demikian ?
Kuliah perhotelan bukan hanya belajar mencuci toilet, masak atau melayani orang lain. Namun disini kita juga belajar mengenai psikologi manusia, bagaimana menghadapi orang dengan berbagai karakteristik dan watak, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan orang tidak hanya di mood nya yang sedang baik, bagaimana menghadapi masalah dan komplain dari tamu, dan juga hal-hal lainnya yang terlihat kecil atau spele namun jika kita pelajari sebenarnya tidak semudah itu dan dampaknya sangat besar untuk kita.Â
Dan menurut saya, hal ini adalah hal yang sangat penting untuk kita pelajari sebagai orang dewasa di lingkungan profesional. Jika yang masyarakat lihat hanyalah lulusan perhotelan menjadi pelayan, maka hal tersebut salah besar. 4 tahun kuliah saya di STP Trisakti saya belajar banyak hal yang lebih dari sekedar menjadi pelayan, dari segi Service Quality, Cost Control, Human Psychology, bahkan tekonologi dan software pun saya pelajari. Disini, saya seperti belajar semua hal di kehidupan. Dan saya sangat bersyukur akan hal itu dan maka saya dapat mengatakan bahwa lulusan perhotelan tidak dapat diremehkan begitu saja.
Bekerja di Hotel pun bukanlah suatu hal yang mudah, bekerja dengan shift belum lagi overtime, atau menghadapi tamu yang sulit, membutuhkan skill problem solving dan komunikasi yang baik, bekerja dibawah tekanan juga membutuhkan stamina yang tinggi fisik maupun pikiran merupakan paket lengkap yang harus dihadapi jika ingin bekerja di perhotelan. Namun itulah seni dari industri Perhotelan, yang sebagian orang yang ada didalamnya memang nyaman dengan hal tersebut dan bangga akan pekerjaannya di industri Perhotelan. Tentu saja hal ini berlaku dengan jurusan-jurusan lainnya, semua mahasiswa dengan jurusan pilihannya patut di hargai dan dibanggakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H