Mohon tunggu...
Rindy Tri Alizka
Rindy Tri Alizka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang UNDIP 2018

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Huruf Jepang "Hiragana" dan Budaya Jepang "Shodo"

10 Februari 2022   02:55 Diperbarui: 10 Februari 2022   02:58 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Boyolali (22/01/2022) – Di era globalisasi seperti saat ini, kemampuan dalam penggunaan bahasa asing merupakan salah satu hal yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Hal tersebut memudahkan seseorang untuk terhubung dengan dunia yang luas dan bersaing dalam zaman yang semakin maju. Belajar bahasa lebih disarankan dilakukan saat usia masih dini karena anak-anak lebih mudah menyerap ilmu lebih baik. 

Maka dari itu, salah satu mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Diponegoro di Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali melakukan kegiatan edukasi tentang pentingnya bahasa asing bagi anak-anak, serta memperkenalkan huruf Jepang Hiragana dan budaya Jepang Shodo kepada anak-anak SD kelas 5A dan 5B di SDN 1 Mojolegi yang dilaksanakan pada tanggal 21 dan 22 Januari 2022.

Alasan mengapa program tersebut dipilih menjadi salah satu agenda pengabdian adalah karena anak-anak kelas 5 ini baru memulai mata pelajaran Bahasa Inggris pada semester ini. “Kami baru mulai pelajaran Bahasa Inggris hari ini, Kak.” Ujar Risma yang merupakan salah satu siswa kelas 5A. Maka dari itu, perlu adanya edukasi mengenai pentingnya bahasa asing bagi anak-anak agar anak-anak paham pentingnya bahasa asing sebelum memulai pembelajaran bahasa asing tersebut.

Lalu, ada materi pengenalan huruf Jepang Hiragana. Anak-anak cukup kaget karena Jepang memakai 3 huruf yang berbeda dari huruf yang biasa kita pakai, yaitu alfabet. “Kak, ini hurufnya banyak banget!” Ujar Dava yang merupakan salah satu siswa kelas 5A. Setelah di ajarkan cara menulis huruf Hiragana, anak-anak kelas 5A dan 5B mulai mempraktikan cara menulis tersebut lewat soal-soal yang diberikan oleh Rindy, yang merupakan penanggung jawab dari program tersebut.

Siswa sedang mengerjakan kuis (Dokpri)
Siswa sedang mengerjakan kuis (Dokpri)

Setelah anak-anak dirasa familiar dengan huruf Jepang Hiragana, kegiatan selanjutnya yaitu melakukan Shodo yang merupakan seni kaligrafi Jepang. Biasanya Shodo dilakukan dengan menggunakan huruf Jepang Kanji. Namun karena anak-anak masih pemula, maka Shodo dilakukan dengan menggunakan huruf Jepang Hiragana yang baru dipelajari.

Para siswa sedang melakukan Shodo (Dokpri)
Para siswa sedang melakukan Shodo (Dokpri)

Pada kegiatan ini, anak-anak sangat antusias ketika melakukannya. Mereka menuliskan nama mereka menggunakan Hiragana. Dari program ini, diharapkan dapat membuat anak mengetahui pentingnya pembelajaran bahasa asing, dan dapat belajar bahasa asing dengan cara yang menyenangkan.

Penulis : Rindy Tri Alizka

Editor  : Abdi Sukmono S.T., M.T.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun