Mohon tunggu...
Rindu Istu Rini
Rindu Istu Rini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

"Beauty enthusiast"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Coca-Cola Sebagai Perusahaan Multinasional dalam Melawan Perubahan Iklim

26 Mei 2024   19:05 Diperbarui: 26 Mei 2024   20:55 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Isu lingkungan di dunia telah menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi. Perubahan iklim seperti polusi udara, degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati ini diakibatkan oleh aktivitas manusia dari sektor industri. 

Dalam upaya menangani krisis lingkungan, maka perlu adanya kerjasama dari banyak aktor seperti negara, IGO, NGO, MNC, bahkan individu serta aktor lainnya. Konsep diplomasi lingkungan oleh Brog menyatakan bahwa isu perubahan iklim merupakan hal yang penting bagi MNC dan seluruh negara untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan.

Hal ini, disampaikan melalui COP21 atau Conference of Parties ke 21 sebagai sebuah wadah untuk negara-negara bekerjasama dan merundingkan upaya-upaya dalam menjaga lingkungan masa depan. Kemudian, dalam diskusi tersebut terjadi kesepakatan yang dinamai Paris Agreement yang tidak diperuntukkan untuk negara saja tetapi aktor non-negara juga untuk upaya menangani perubahan iklim.

Banyak perusahaan multinasional yang berusaha untuk mengatasi krisis lingkungan dengan menandatangani kesepakatan untuk perubahan iklim dan lingkungan keberlanjutan. Oleh karena itu, diplomasi lingkungan menjadi sebuah agenda bersama yang dipertanggungjawabkan banyak aktor di dunia. 

Multinational Corporation (MNC) dianggap sebagai salah satu penyumbang emisi karbon dari proses produksi mereka yang menyebabkan perubahan iklim bahkan lingkungan. Hal ini, menunjukkan bahwa aktivitas dalam sektor industrial menjadi penyebab berubahnya keseimbangan lingkungan hidup yang berakibat perubahan iklim secara tidak wajar.

Aktor Multinational Corporation tentunya ikut serta dalam mempertanggungjawabkan dari dampak yang diakibatkan aktivitas industrial mereka. Sebagai aktor Multinational Corporation, Coca-Cola bertanggung jawab ikut serta mengatasi perubahan iklim dengan melakukan upaya-upaya untuk menciptakan produk ramah lingkungan dan sebagai investor untuk pembangunan berkelanjutan.

Dalam usaha perubahan lingkungan yang dilakukan oleh Multinational Corporation ini juga memberikan dampak positif bagi perusahaan. Sumber daya untuk bahan baku pokok perusahaan akan terjaga ketersediaannya, seperti Coca-Cola yang memperlukan air untuk kelancaran dalam produksi. 

Coca-Cola diciptakan oleh John Stith pada 1886 di Atlanta yang pertama kali dijual di apotek Jacobs, Atlanta. Berawal dari produk yang sederhana, kini Coca-Cola telah berkembang menjadi perusahaan multinasional yang telah dikonsumsi oleh miliyaran orang setiap harinya.

Coca-Cola yang menjadi penyumbang emisi karbon dalam sektor industri, maka Coca-Cola berperan penting dalam menangani perubahan lingkungan yang berkelanjutan. Coca-Cola ikut andil aktif dalam pertemuan COP21 untuk memberikan pernyataan komitmen untuk menangani perubahan lingkungan. 

Selanjutnya, CCE atau Coca-Cola Enterprise melakukan langkah nyata dengan menjadi tuan rumah untuk pertemuan para pemimpin perusahaan Corporate Leader Group (CLG). Hal ini, bertujuan untuk menyatukan para pebisnis, akademisi serta pembuat kebijakan di Paris untuk membahas peran pemerintah, bisnis, dan individu dalam upaya transisi ke ekonomi rendah karbon.

Coca-Cola sebagai aktor non-negara yang berperan untuk upaya menangani perubahan iklim membuat program untuk menangani perubahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Coca-Cola membuat program daur ulang dalam produknya yaitu pada kemasan Coca-Cola Enterprise di Inggris. 

Kaleng aluminium Coca-Cola mengandung sekitar 50% bahan daur ulang, sedangkan botol kaca mengandung rata-rata 40% kaca daur ulang, dan CCE menargetkan semua botol PET di Inggris dan Eropa mengandung rata-rata 25% PET daur ulang pada akhir 2010.

Dalam proses daur ulang produk ini memiliki pengaruh yang signifikan untuk mengurangi emisi karbon. Misalkan, seorang konsumen mendaur ulang satu kaleng Coke dengan jejak karbon awal sebesar 170 gram, maka setelah daur ulang akan menjadi 100 gram. Untuk kaleng Diet Coke, jejak daur ulangnya akan berkurang hingga 65 gram. 

Kemudian, Coca-Cola Enterprise menciptakan Infineo atau rumah daur ulang untuk limbah botol plastik. Program ini hasil dari kerjasama dengan Artenius PET Packaging Europe dalam upaya mengurangi limbah bahan baku botol plastik.

Terciptanya Infineo sebagai rumah daur ulang untuk botol plastik telah mendukung upaya Coca-Cola dalam mengurangi jejak karbon hingga sepertiga pada tahun 2020. Kapasitas pabrik ini terus meningkat sehingga menghasilkan 48.000 ton per tahun PET daur ulang.

Terdapat upaya lain yang telah dilakukan Coca-Cola dalam mendukung perubahan iklim dan lingkungan. Coca-Cola melakukan pengelolaan terhadap air yang bekerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF). Air yang menjadi sumber penting dari proses produksi Coca-Cola adalah sumber daya yang rentan terhadap perubahan iklim.

Oleh karena itu, sumber daya air yang ada kemudian didaur ulang kembali untuk digunakan oleh masyarakat. Coca-Cola membuat tujuh cekungan sungai yang tersebar diseluruh dunia seperti, deltas Sungai Yantze dan Mekong. Penanganan air sangat penting karena akan mempengaruhi produksi dalam suatu perusahaan seperti Coca-Cola.

Sebagai perusahaan multinasional, Coca-Cola telah mengerti peran penting mereka dalam upaya untuk melawan perubahan iklim maupun lingkungan yang mempengaruhi keberlanjutan lingkungan global. Coca-Cola mengambil beberapa langkah untuk mengatasi perubahan iklim dengan pengurangan emisi karbon, pembuatan rumah daur ulang serta pengelolaan air yang baik bagi sekitar maupun perusahaan.

Upaya ini memiliki potensi dalam jangka panjang yang signifikan bagi lingkungan maupun bagi perusahaan Coca-Cola tersebut. Dengan komitmen serta adanya tindakan nyata yang dilakukan Coca-Cola, harapannya adanya masa depan yang berkelanjutan untuk seluruh pihak didunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun