Apakah dia telah melakukan kesalahan? Kesalahan apa ya? Apakah Perempuan marah padanya? Marah karena apa ya? Â Sepertinya tadi pagi ketika berangkat kantor masih baik-baik saja, mengobrol seperti tidak ada masalah. Kenapa malam ini jadi berubah 180 derajat ya?
Sambil membatin, Lelaki mengingat lagi rutinitas pagi hari tadi. Rasanya normal-normal saja. Dia mengemudi, disebelahnya Perempuan menyelesaikan dandanannya. Memakai celak mata tipis-tipis, mengoleskan pemerah bibir dan pipi, menyemprotkan parfum. Dia baru menyadari bahwa harum parfum yang dipakai Perempuan berbeda hari ini. Lebih wangi, lebih menyengat dari biasanya. Ini di luar kebiasaan Perempuan.
Jangan-jangan Perempuan jatuh cinta lagi!
"Kenapa sih dari tadi kau diam saja? Ditanya kabar pun hanya pendek-pendek jawabannya? Menanyakan kabarku pun tidak?" sembur Lelaki kesal.
"Aku sudah menempuh macet menjemputmu, padahal bisa saja aku menyuruhmu naik ojol. Karena aku perhatian padamu. Tapi kau diam saja. Apa kau sudah tidak cinta lagi padaku?"
"Astaganagaaaaaa," Perempuan membelalak, nada suaranya seakan tak percaya Lelaki bisa menuduhnya seperti itu.
"Aku ini kebelet pipiiiiiiiis," kata Perempuan kesal.
"Oh iya, iya," Lelaki menjawab terbata-bata.
Dengan cekatan Lelaki memutar balik mobil minibus merah marun, dan segera masuk ke kompleks perumahan. Dalam hati, Lelaki merasa lega bahwa Perempuan tidak marah padanya. Dan tidak berpaling ke lain hati. Ia tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H