Mohon tunggu...
muhamad rindraalpian
muhamad rindraalpian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga dan konten politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksesibilitas Kurang, Ketahanan Pangan Desa Sindangratu Terancam

23 Juni 2024   17:00 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:39 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: diolah langsung oleh penulis

AKSESIBILITAS KURANG, KETAHANAN PANGAN DI DESA SINDANGRATU TERANCAM

Penulis:

Muhamad Rindra Alpian, Rico Dwi Cahya, Ilham Hermawan

6670210067, 6670210044, 6670210040

APA ITU KETAHANAN PANGAN?

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat esensial bagi kehidupan tiap-tiap individu. Ketahanan pangan menurut Food and Agriculture Organization (FAO), 2016 adalah kondisi dimana individu/rumah tangga dapat mengakses pangan baik secara fisik maupun ekonomi untuk pemenuhan kebutuhan seluruh anggota rumah tangga. Kemudian dalam UU 18/2012 tentang Pangan pasal 1 ayat (4) juga mendefinisikan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Jadi dapat dikatakan bahwa ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya kecukupan akan pangan baik dalam lingkup negara, rumah tangga, hingga individu tidak hanya dari segi jumlah, namun juga dari segi mutu, keragaman, serta gizi dari pangan itu sendiri.

Indonesia saat ini sedang fokus dalam mewujudkan ketahanan pangan. World Health Organization (WHO) mengemukakan ada tiga aspek penting dalam terwujudnya ketahanan pangan antara lain a.) Supply; b.) acces; dan c.) consumption

  • Supply (ketersediaan) adalah kemampuan baik dalam scope negara, wilayah, rumah tangga, ataupun individu untuk bisa menyediakan jumlah pangan yang cukup guna memenuhi kebutuhan dasar.
  • Acces (Akses) adalah kemampuan baik dalam scope negara, wilayah, rumah tangga, ataupun individu untuk dapat memperoleh pangan, akses pangan dapat dilihat baik secara ekonomi, yakni daya beli masyarakat terhadap pangan, dan juga secara fisik seperti akses jalan, infrastruktur, jarak.
  • Consumption (konsumsi) Pemanfaatan pangan merupakan salah satu aspek penting dalam terwujudnya ketahanan pangan. Konsumsi pangan harus memperhatikan nilai-nilai gizi dan nutrisi agar tercipta kondisi ketahanan masyarakat yang kuat. Isu global yang masih berkembang dewasa ini adalah stunting, dimana terjadi karena faktor kurangnya pemenuhan gizi bagi anak-anak dalam proses bertumbuh. Stunting dapat terjadi salah satunya disebabkan oleh pola konsumsi masyarakat yang salah.

Dalam artikel ini akan lebih menyorot kepada unsur aksesibilitas pangan di Desa Sindangratu, Kab. Lebak, Banten. Bagaimanapun akses masyarakat terhadap pangan sangat penting dalam menjaga kualitas serta ketahanan masyarakat, problem secara umum yang terjadi di daerah-daerah pelosok negeri adalah jarak terhadap akses-akses layanan publik seperti pusat perdagangan, pusat pemerintahan, maupun akses layanan Kesehatan masih sangat sulit dijangkau. Dalam konteks ketahanan pangan tentu akses terhadap pasar adalah hal yang penting agar masyarakat dengan mudah dapat mengakses pangan.

KETAHANAN PANGAN DI DESA SINDANGRATU, KAB. LEBAK

Desa Sindangratu merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Panggarangan. Luas wilayah Desa Sindangratu secara keseluruhan adalah seluas 1,697,24 Ha. Topografisnya secara umum termasuk daerah berbukit bergelombang dan berdasarkan ketinggiannya diklasifikasikan kepada dataran sedang (>100-500 mdpl). Secara umum tipologi Desa Sindangratu terdiri dari persawahan, ladang, serta perkebunan. Secara geografis Desa Sindangratu berbatasan dengan Desa Sogong, Desa Mekarjaya, Desa Hagarmanah, Desa Cimandiri. Untuk dapat menuju Desa Sindangratu dari jalan utama paling dekat yakni sekitar 6 km.  Selain itu, Desa Sindangratu menjadi salah satu desa yang berada dipuncak perbukitan dan untuk akses kesana dapat melalui Desa Sogong dan Desa Hegarmanah yang keduanya masih banyak akses jalan yang belum dibangun serta jalannya hanya berupa bebatuan dan tanah merah.

Gambar 1. Terasering di desa sindangratu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun