Mohon tunggu...
Rindi Nuris Velarosdela
Rindi Nuris Velarosdela Mohon Tunggu... Content Writer -

Menulis untuk menuangkan pikiran dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat untukmu yang Pergi Tanpa Pamit

26 Maret 2018   16:44 Diperbarui: 26 Maret 2018   16:50 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat ini bisa mewakili perasaan kalian yang pernah ditinggalkan seseorang. Seseorang yang meninggalkan tanpa sebuah alasan dan sebuah kata perpisahan.

Untukmu yang meninggalkan,

Terima kasih karena kau telah pergi dari kehidupanku dan membiarkan aku kembali berjuang untuk diriku sendiri. Saat kau disini, semua memang terasa indah. Saat kau disini, semua terasa bahagia karena segalanya kita lakukan bersama. Kita tertawa bersama, menangis bersama, dan hingga pada saatnya kau pergi. Kau pergi begitu saja tanpa sebuah kata perpisahan.

Untukmu yang meninggalkan,

Aku ingin bercerita singkat. Saat kau memutuskan untuk pergi, semua berubah menjadi gelap. Saat itu ku rasa semua hancur. Saat itu aku merasa ada yang salah dengan diriku sehingga kamu pun meninggalkan tanpa alasan. Aku pun berpikir kamu memilih pergi karena kamu tidak ingin menyakitiku dengan berbagai alasan yang bisa saja menyakitkan. Aku masih saja berpikir positif tentang alasan itu.

Untukmu yang meninggalkan,

Terima kasih. Kata itulah yang ingin ku katakan padamu hari ini. Hari ini aku adalah pribadi yang berbeda. Aku tidak menunggumu lagi. Aku tidak menunggumu lagi untuk sekedar ingin tahu alasan kamu pergi dan kemana kamu pergi. Ku biarkan kau pergi, karena ku percaya Tuhan telah menyiapkan masa depan indah. Ntah kapan kita bisa bertemu lagi, aku pun tidak akan bertanya alasan itu. Ku biarkan Tuhan dan kamu yang tahu alasannya karena semua orang yang datang akan pergi. Orang tua akan meninggalkan anak. Teman akan pergi. Semua akan pergi baik tanpa atau dengan sebuah alasan. Tugasku hanya mencoba berdamai dengan diriku sendiri. Tidak ada yang salah, tidak ada yang ditinggalkan, karena ku anggap kamu hanya pergi karena itu adalah waktu yang tepat untuk kamu pergi.

Untukmu yang meninggalkan,

Terima kasih. Terima kasih karena setelah kau pergi, aku bisa mulai mengenal siapa diriku. Aku pun bisa menata kembali masa depanku untuk lebih baik lagi. Terima kasih karenamu aku menjadi kuat dan tak terpatahkan lagi oleh kerasnya kehidupan. Kini aku sadar kau hadir menghadirkan kenangan dan pelajaran berharga untuk kehidupan. Untuk para pembaca yang merasa putus asa dan kecewa saat kehidupan tidak berpihak pada kita ataupun saat seseorang yang kita sayang meninggalkan kita, segera bangkit dan persiapkan masa depanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun