Mohon tunggu...
rindi saputri
rindi saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebuah mimpi tidak menjadi kenyataan melalui sihir, dibutuhkan keringat, tekad dan kerja keras.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kontribusi Matematika dengan Umat Muslim

28 April 2022   23:33 Diperbarui: 28 April 2022   23:37 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KONTRIBUSI MATEMATIKA DENGAN UMAT MUSLIM
Matematika, secara bahasa (lughawi) berasal dari Bahasa Yunani yaitu "mathema" yang memiliki arti hal-hal yang dipelajari. Menurut orang arab, matematika yaitu dengan sebutan 'ilmu al hisab, yang artinya ilmu berhitung. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yaitu cara berpikir dan bernalar yang digunakan untuk memecahkan berbagai jenis persoalan dalam keseharian, sains, dan lain-lainnya.

Islam adalah agama yang selalu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Umat muslim memiliki kitab yang bernama Alquran berfungsi sebagai pedoman hidup umat manusia. Disamping itu ayat-ayat Alquran juga ada yang berisikan tentang motivasi umat muslim untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Banyak ayat-ayat Alquran yang termuat tentang ilmu dan ahli ilmu pada tempat yang mulia dan agung, termasuk matematika.  

Dalam kehidupan sehari-hari, kita hampir tidak ada bidang yang tidak menggunakan matematika. bahkan dalam beribadah, umat islam sudah dikenalkan dengan konsep bilangan, Seperti 5 waktu sholat wajib, 17 rakaat, dan sebagainya. Untuk mempelajari dan mengamalkan faraidh, umat muslim harus memahami konsep-konsep matematika, seperti bilangan pecahan dan operasinya. 

Cobalah kita lihat tata surya. Bentuk matahari, bulan, bumi, serta planet-planet yang ada di alam semesta. Seluruhnya tata surya yaitu berbentuk bola, dengan demikian kita bisa simpulkan bahwa alam semesta juga berhubungan langsung dengan matematika.

Alquran telah menyatakan bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini diciptakan secara matematis. Surat Al-Qamar [54:49] menjelaskan tentang semua yang ada di alam semesta ini ada ukurannya, ada hitunng-hitungan nya, ada rumusnya, atau ada formulanya. Bahkan, penyakit seperti malaria, demam berdarah, serta flu burung ternyata mempunyai aturan-aturan yang matematis. 

Sebab segala sesuatu yang ada di alam semesta ini diciptakan dengan ukuran, rumus, perhitungan, atau formula tertentu yang sangat rapih dan teliti.

Dalam urusan hitung-menghitung, Allah Swt. adalah ahlinya.  Allah sangatlah cepat dalam menghitung dan juga sangat teliti. Yang sebagaimana dijelaskan pada surat An-Nur ayat 39, Al-Baqarah ayat 202, Ali Imran ayat 109, dan Ar-Ra'd ayat 41. Bahkan dalam surat Al-An'am [6:62] juga sangat jelas menjelaskan tentang Allah lah yang maha pembuat perhitungan yang paling cepat.

Maka dari itu, dibawah ini adalah contoh-contoh konsep matematika yang ada dalam ayat-ayat Alquran sebagai berikut :


Surat An-Nisa' [4:176]
Artinya: Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai sodara perempuan, maka bagiannya (sodara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta sodara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. 

Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) sodara-sodara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua sodara perempuan. 

Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

surat ini menjelaskan tentang konsep-konsep matematika yang berkaitan dengan bilangan pecahan, konsep keterbagian, pecahan senilai, konsep FPB (faktor persekutuan terbesar), dan KPK (Kelipatan persekutuan terkecil).

Surat Yunus [10:5]
Artinya: Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. 

Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

Didalam surat ini berisikan tentang penentuan awal waktu shalat, awal bulan, awal tahun, pembuatan kalender Islam, bahkan penentuan arah kiblat secara tepat dan akurat banyak sekali memerlukan bantuan konsep matematika.

Surat Al-Fajr [89:3]
Artinya: demi yang genap dan yang ganjil, surat ini menjelaskan tentang bilangan genap dan bilangan ganjil yang ada di pelajaran matematika.

Surat Al-Hujurat [49:13]
Artinya: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.

Surat ini menjelaskan tentang Allah yang menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar akmu saling mengenal, dalam redaksi ini mengandung konsep matematika yaitu himpunan-himpunan (sekelompok manusia yang penuh dengan perbedaan satu sama lain.

Surat Yasin [36:82]
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Ia menghendaki sesuatu Ia hanya berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.

Surat ini menjelaskan tentang betapa mudah bagi-Nya menciptakan sesuatu. Apabila Ia berkehendak, maka akan terwujud untuk-Nya. Kita bisa simpulkan bahwa surat ini memakai konsep matematika yaitu peluang.

Dari beberapa contoh yang ada diatas bisa kita simpulkan bahwa matematika berkontribusi bagi umat Islam melalui ayat-ayat yang ada di dalam Alquran. 

Maka dari sekarang mulailah kita tanamkan dalam diri kita sendiri untuk mempelajari matematika dengan sungguh-sungguh, sebab pelajaran yang ada didalam matematika itu sangatlah banyak manfaatnya untuk kehidupan kita kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun