Mohon tunggu...
Hobby

Resensi Buku "Jaka Tarub"

6 Januari 2019   07:50 Diperbarui: 23 April 2021   17:45 2785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cover buku Jaka Tarub (umber:http://www.bukukita.com)

Judul buku : Jaka Tarub

Penulis : M. Rantissi

Penerbit : Bintang Indonesia

Tahunterbit: 2013

Katagori : Cerita Anak

No. ISBN: 9786022182306

Penulis yang bernama M. Rantissi beliau menulis buku tidak hanya buku cerita Jaka Tarub tetapi juga yang lainnya, buku yang ditulis beliau rata-rata tentang cerita rakyat yang tergolong dalam sastra anak. 

Anak-anak merupakan penerus bangsa, mereka memiliki jiwa imajinasi yang tinggi, memiliki sikap yang masih harus dibentuk, anak-anak merupakan sosok yang harus di ajari dan di ayomi dalam masa pertumbuhannya. Karena ini membahas tentang anak tentu dalam karya sastra terdapat sastra anak juga. 

Dalam sastra anak sendiri berbeda dengan sastra yang sekiranya untuk orang dewasa. Hal ini karena dalam sastra anak harus banyak mempertimbangkan banyak hal dalam dunia anak itu sendiri.

Dalam sastra yang ditujukan untuk orang-orang dewasa lebih mudah dan tidak serumit membuat sastra anak. Dalam sastra anak harus mempertimbangkan bahasa yang cocok untuk mereka, apa yang mereka suka, apa yang membuat mereka akan lebih paham menerima informasi, dan lain sebagainya. 

Mengapa lebih rumit tentu karena anak-anak memiliki rasa imajinasi yang tinggi dalam imajinasinya kita sebagai orang yang akan memberikan informasi sekiranya harus mampu menjelaskan agar anak-anak tidak salah tangkap tentang apa yang kita informasikan.

Sebagian dari kalian pasti pernah membaca buku ciptaannya seperti cerita Jaka Tarub ini.  Indonesia terkenal akan berbagai macam cerita rakyatnya. Cerita yang di anggap sebagai sebuah kisah yang nyata yang pernah ada. 

Cerita rakyat tergolong dalam sastra anak, dalam sastra sendiri di golongkan menjadi 2 sifat yaitu fiksi dan non fiksi. Salah satunya yaitu dari cerita rakyat yang berjudul Jaka Tarub. Cerita Jaka Tarub sendiri termasuk kedalam Sastra Tradisional. Tradisional dalam kesastraan berarti cerita yang telah mentradisi, tidak diketahu kapan mulainya dan siapa penciptanya, dan diceritakan secara turun temurun.

Cerita Jaka Tarub ini termasuk dalam sastra tradisional dalam bagian dongeng rakyat. Dongeng sendiri merupakan bagian dari cerita tradisional. Yang terjadi pada masa lampau dan di ceritakan secara turun temurun, misalnya dari orang tua ke anak, dari kakek nenek ke cucu. 

Dongeng pun bermaksud untuk menyampaikan ajaran moral, konflik kepentingan antara baik dan buruk. Tokoh yang di hadirkan, bisa sesama manusia, atau dengan tambahan seperti binatang dan makhluk halus. Dongeng bersifat universal, dapat ditemukan di berbagai budaya masyarakat di berbagai belahan dunia, dengan cerita yang bervariasi, namun secara jelas mengandung ajaran moral.

Salah satu cerita rakyat yang sudah biasa terdengar dan di film kan yaitu cerita rakyat tentang Jaka Tarub. Dalam buku ini menceritakan kisah seorang pemuda yang bernama Jaka Tarub dan seorang bidadari yang bernama Nawang Wulan, hal ini bermula pada saat Jaka Tarub berburu rusa di hutan, ia mendengar canda tawa perempuan di hutan. 

Kebisingan yang membuatnya begitu ingin tahu, maka Jaka Tarub pun mencari sumber suara tersebut, setelah mencari sumber suara tersebut Jaka Tarub pun melihat ada perempuan-perempuan cantik yang sedang berada di telaga dengan bercanda tawa satu dengan yang lainnya.

Dengan keinginannya untuk mendapatkan salah satu dari mereka, maka Jaka Tarub mengambil salah satu selendang yang tergeletak dan menyembunyikannya di bagian tubuhnya. Hingga pada akhirnya salah satu dari bidadari tersebut tidak bisa pulang ke khayangan, melihat perempuan tersebut menangis maka Jaka Tarub menghampirinya dengan bermaksud untuk membawanya pulang ke rumahnya. 

Setelah beberapa bulan mereka pun menikah dan di karuniai anak bernama Nawang Asih. Karena kesaktiannya hilang setelah diketahui suaminya, Nawang Wulan pun menjelma seperti halnya manusia biasa yang sehari-hari menumbuk beras dan membersihkan rumah.

Setelah menumbuk beras yang akan di masaknya, Nawang Wulan berniat untuk mengumpulkannya di kendi yang berada di dapur. Tetapi saat ingin meletakan beras tersebut, Nawang Wulan tercengang dan kaget akan adanya selendang miliknya yang selama ini ia cari-cari. Hingga pada akhirnya Nawang Wulan merasa kecewa kepada suaminya yang bernama Jaka Tarub. 

Nawang Wulan tidak percaya bahwa Jaka Tarub akan melakukan ini kepadanya. Mendengar isak tangis dari rumahnya Jaka Tarubpun bergegas mencari Nawang Wulan, karena ia melihat selendang yang dulu ia simpan dalam kendi dan di situ ada Nawang Wulan maka Jaka Tarub meminta maaf atas kesalahan yang di lakukannya kepada istrinya Nawang Wulan. 

Tanpa berfikir panjang Nawang Wulan pergi ke khayangan dengan selendang yang ia kenakan meninggalkan suami dan anaknya yang bernama Nawang Asih. Tetapi sebelum kepergiannya Nawang Wulan memberikan wejangan agar setiap malam Nawang Asih di bawa ke telaga, karena Nawang Wulan akan menghampirinya untuk memberikan asi kepada anaknya, tetapi Jaka Tarub tidak boleh mendekatinya.

Tentu dalam sebuah karya memiliki suatu kelebihan dan kekurangan. Dan dalam buku cerita tentang Jaka Tarub pun memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk kelebihannya sendiri dalam buku cerita ini sudah tertera tulisan full colour bisa kita langsung tangkap bahwa buku tersebut memiliki kelebihan yaitu berwarna. 

Dengan adanya warna yang mencolok dalam buku tersebut sangatlah pas untuk menarik anak-anak agar mereka gemar membaca. Karena pada dasarnya anak-anak lebih menyukai hal-hal yang  mencolok bagi mereka, selain full colour buku ini juga simpel, simpel disini yaitu buku tersebut tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. Gaya bahasa yang digunakan juga lebih mudah dipahami karna tidak bertele-tele.

Untuk kelebihan yang lainnya di buku cerita Jaka Tarub ini terdapat gambar kejadian sesuai naskah setiap lembarnya, hal ini akan mempermudah anak-anak menangkap apa yang sedang terjadi dalam cerita tersebut, tidak hanya itu ada pula terjemahannya terjemahannya itu dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, sehingga anak-anak pun mampu mengasah kemampuan mereka dalam berbahasa inggris. 

Dari bahasanya yang simpel dan tidak berbelit-belit juga akan membuat anak-anak mampu menangkap dengan cepat apa yang mereka baca, untuk kelebihan selanjutnya yaitu bukunya yang tidak terlalu tebal, untuk kelebihan ini akan membuat anak tidak cepat bosan dalam membaca buku. Buku ini sangat berguna sekali untuk anak-anak dimasa emas mereka dalam menangkap apa yang sedang ia baca serta menambah pengetahuan dalam berbahasa Inggris.

Dari kelebihan pasti ada juga kekurangnnya, dalam buku cerita ini memiliki kekurangan. Adapun kekurangannya yaitu sebelum kita memilih bukunya kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu cocok atau tidaknya, karena dalam cerita Jaka Tarub sendiri sedikit membahas tentang percintaan. 

Sebagai orang tua tentu harus mempertimbangkan hal tersebut agar anak-anak tidak serta merta langsung beranggapan bahwa hal percintaan harus mereka lakukan untuk masanya. Karena anak-anak memiliki imajinasi yang tinggi maka kita juga harus mengimbanginya dengan penjelasan dari kita yang sudah faham agar mereka menangkap hal-hal yang positif yang mampu mereka lakukan dari apa yang mereka tangkap dari cerita tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun