Generasi muda sangat dibutuhkan dalam masa depan negara, apabila generasi muda yang dibutuhkan saat ini sedang mengalami jatuh kesadaran maka akan susah untuk Indonesia meningkatkan budaya lokal yang sudah ada. Dari hasil penelitian, 92,9% generasi muda saat ini mengetahui apa yang sedang digandrungi remaja saat ini berasal dari kebudayaan Korea, mereka memberikan jawaban yang sangat meyakinkan penulis bahwa kebanyakan generasi muda saat ini telah teralihkan oleh budaya Korea seperti lebih suka menonton drama Korea dari pada FTV atau sinetron Indonesia dengan alasan karya dari latar belakang drama Korea lebih seru dan asik karena terdapat berbagai macam genre yang bisa mereka tonton. Selain itu, 59,5% dari responden lebih suka membeli makanan khas Korea yang berartikan bahwa makanan khas Korea sangat memiliki macam warna tersendiri dibandingkan dengan Indonesia, 54,8% memberikan jawaban mereka bahwa mereka lebih suka dengan kualitas idol Korea dibandingkan idol Indonesia yang merupakan sebuah karya dari anak bangsa Indonesia yang tidak terlihat nampak secara luas, padahal dari beribu-ribu generasi muda yang ada di Indonesia pasti memiliki bakat yang lebih dari negara Korea, namun saja pendukung dari kesusesan mereka kurang di dukung oleh Indonesia sehingga akan lebih susah menampilkan bakat mereka.
Hal ini berhubungan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis tiap orang. Artinya bahwa aspek ini merupakan hal terpenting ketika kita sadari bahwa tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh apa yang masuk ke dalam pemikiran mereka. Dari jangka waktu yang cepat, mereka dapat menyimpulkan apa yang mereka temui melalui perkembangan media komunikasi. Ini menjadi permasalahan yang crucial dalam globalisasi bahwa nyatanya ilmu perkembangan sangat dikuasai oleh pengetahuan dari negara-negara yang maju.
Meningkatkan kembali daya tahan budaya lokal dan rasa cinta tanah air
Sejak berkembangnya teknologi dan informasi di era globalisasi, pengaruh besar terhadap remaja generasi muda juga teralihkan dengan budaya dari negara asing. Arus globalisasi menyebar sangat luas dengan cepat, tak hanya mempengaruhi negara dengan aspek perekonomian tetapi juga nilai-nilai budaya pada suatu negara ikut terancam hilang dari budaya lokal. Karenanya untuk menangani kembali rasa cinta tanah air yang dapat menumbuhkan daya tahan budaya lokal peran generasi muda saat inilah yang kita butuhkan. Berbagai cara yang harus dilakukan, dari mempertahankan eksistensi budaya lokal dengan mengadakan berbagai rangkaian acara yang melibatkan budaya lokal, menerapkan sisi baik yang ada di budaya lokal untuk terus dikembangkan sehingga dapat memberikan keunggulan dari budaya asing, lebih mencintai dan sering menggunakan produk lokal sebagai rasa nasionalisme yang tangguh terhadap budaya lokal, dengan sebaik-baiknya mengamalkan dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan ajaran agama, menegakkan dengan sebaiknya hukum-hukum negara yang berlaku dengan artian mewujudkan supremasi hukum secara adil. Dengan langkah tersebut agar tidak terjadi hilangnya kepribadian dan ciri khas bangsa diharapkan generasi muda yang ada di Indonesia dapat menangkis dari pengaruh globalisasi yang mengubah nilai-nilai budaya maupun nasionalisme terhadap Indonesia.
Selain itu juga adanya nasionalisme terhadap bangsa yang harus dibangun di era globalisasi ini, dengan tidak membeda-bedakan dari segi keanekaragaman dalam budaya supaya tidak timbul perpecahan akibat persoalan nasionalisme. Perkembangan modernisasi yang ada di era globalisasi membuat pengalihan terhadap nilai-nilai budaya, namun dengan berkembangnya teknologi dan ilmu komunikasi akan lebih mudah jika dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendorong pikiran agar lebih maju. Dari 42 jawaban dalam kuisioner ada salah satu jawaban yang menarik terkait dengan penerapan nasionalisme yaitu “Sadar sebagai warga negara Indonesia dan memang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi terhadap negara Indonesia”, benar bahwa faktanya peran masyarakat terutama generasi muda saat inilah yang harus mempertahankan nilai-nilai budaya lokal agar tidak terpengaruhi oleh budaya sing yang memiliki sifat negatif.
Kesadaran pada tingkat pemikiran masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan ketika satu budaya masuk dan meluas di Indonesia, globalisasi juga harus dibangun dengan penguatan jati diri agar strategi penyusunan dalam pelestarian bangsa tidak roboh begitu saja. Dukungan pemerintah juga sangat penting dalam pengembangan budaya lokal, lebih meminimalisir cara marketing dengan hal-hal yang sedang viral agar tidak dilebih-lebihkan seperti brand ambassador yang berasal dari idol Korea yang sangat digandrungi remaja saat ini, dan itu dapat dikatakan lebih ingin mengikuti cara yang sama untuk mensukseskan marketing dalam pemasaran walaupun keuntungan yang diperoleh lebih besar namun setidaknya dapat dicampurkan dengan budaya khas Indonesia yang masih dan harus diterapkan hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H