Mohon tunggu...
Rinda Septiana
Rinda Septiana Mohon Tunggu... Lainnya - -

Semoga bisa memberikan manfaat lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Maksimalkan Work Life Balance bagi Ibu Pekerja

9 Maret 2023   12:51 Diperbarui: 9 Maret 2023   12:51 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai seorang ibu sekaligus sebagai pekerja kesibukan tentu menjadi berkali lipat. Seorang ibu pekerja memiliki rutinitas untuk bekerja namun juga tidak boleh meninggalkan kewajibanya sebagai seorang ibu yaitu mengurus buah hati dan keluarga.

Mengurus anak dan bekerja, keduanya adalah prioritas yang tidak bisa ditinggalkan bagi seorang ibu pekerja. Saking sibuknya dalam urusan pekerjaan, seorang ibu bahkan tak mempedulikan kebutuhan untuk dirinya sendiri. Hal ini seringkali membuat ibu kehilangan dirinya sendiri sebagai seorang individu.

Padahal penting bagi seorang ibu pekerja untuk menjaga work life balance agar tetap bisa menikmati kehidupanya sebagai seorang individu. Terpenuhinya kebutuhan ibu pekerja sebagai seorang individu sangat bermanfaat bagi kesehatan mentalnya maupun peningkatan produktivitas. 

Beberapa cara dapat dilakukan agar seorang ibu pekerja bisa tetap menjaga work life balance diantaranya :

PERBAIKI MINDSET

Pola pikir patriarki yang masih kental diterapkan di Indonesia membuat ibu pekerja seolah memiliki dua kewajiban dalam rumah tangga. Ibu pekerja harus tetap mengurus rumah tangga, anak dan suami sementara ia juga bekerja dimana hasil kerjanya untuk membantu mencukupi perekonomian keluarga. 

Sementara seorang ayah pekerja kebanyakan seluruh kebutuhanya telah disiapkan oleh sang istri. Mulai dari pakaian untuk bekerja, sarapan pagi, bekal kerja dan sebagainya. Seorang laki-laki seolah tidak memiliki kewajiban untuk mengurus urusan rumah tangga, padahal mereka hidup dalam rumah yang sama.

Mindset seperti ini membuat ibu pekerja semakin sibuk dan tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Jangankan menerapkan work life balance, untuk dapat menikmati makanan dengan tenang saat di rumah pun sepertinya sulit.

Sebenarnya tak ada salahnya ibu pekerja untuk berbagi tugas dengan suami. Jika di pagi hari ibu sibuk mempersiapkan sarapan untuk keluarga, tak ada salahnya ayah juga sibuk mengurus urusan anak dan membersihkan rumah sebelum sama-sama pergi bekerja.

Perlu dipahami bahwa tak ada aturan tugas rumah tangga hanya boleh dikerjakan oleh kaum perempuan. Buktinya tugas mencari nafkah yang seharusnya dilakukan oleh kaum pria pun dapat dilaksanakan oleh kaum ibu dengan hasil dan kualitas yang sama. 

Pembagian tugas rumah tangga antara suami dan istri dapat membantu ibu pekerja mengurangi bebannya. Ia akan memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan keperluan dirinya sendiri sebelum bekerja. Bahkan ia memiliki sedikit waktu untuk tidur dan bangun tak terlalu awal di pagi hari.

DELEGASIKAN PEKERJAAN

Jika pekerjaan sudah dirasakan terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk dilakukan sendiri, maka jangan memaksakan diri. Carilah seseorang yang bisa membantu menyelesaikan pekerjaan dan delegasikan sebagian pekerjaan pada mereka. 

Mendelegasikan pekerjaan bisa mengurangi beban ibu pekerja sehingga waktu dan tenaga bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih penting. Ibu juga bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat dan bersantai sejenak agar work life balance bisa terpebuhi.

SEMPATKAN UNTUK ME TIME

Me time terdengar sederhana dan mudah untuk diucapkan. Namun me time sangat sulit untuk dilakukan sebagai ibu pekerja, apalagi jika anak-anak masih berusia balita. Padahal me time adalah kebutuhan yang penting bagi seorang wanita terutamanya ibu yang bekerja.

Me time adalah kegiatan meluangkan waktu untuk diri sendiri dan melakukan sesuatu yang disukai, misalnya dengan meminum secangkir teh di sore hari, berkebun, menonton film atau sekedar makan makanan kesukaan tanpa gangguan dari siapapun

Terkesan sangat sederhana memang, namun me time memiliki dampak yang baik bagi kesehatan mental seorang ibu, baik ibu pekerja maupun ibu full time. Me time memberikan manfaat untuk mengurangi stres akibat rutinitas yang terus-menerus, menyegarkan pikiran hingga menghindarkan ibu dari depresi. Me time tak membuat ibu menjadi seseorang yang egois, justru ibu harus menjaga kesehatan jiwa dan raga diri sendiri sebelum akhirnya bisa menjaga keluarga tercinta.

Pentingnya work life balance bagi ibu pekerja tak boleh diabaikan. Karena ibu yang bahagia bisa memberikan energi kebahagiaan bagi seluruh keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun