Mohon tunggu...
Rindang Ayu
Rindang Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga mulai menekuni bidang sosial keagamaan

Wanita jawa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Periksa Lemarimu

14 Mei 2020   16:30 Diperbarui: 14 Mei 2020   17:25 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Periksa lemari mu!!

Jika masih banyak yang tak terpakai, STOP beli yg baru.

Jangan selalu ikuti tren, hingga baju yang tak terpakai makin menumpuk.

Ingat, HISAB Nya di akhirat nanti begitu besar.

Sekalipun itu hobi mu,

Sekalipun itu dari uang lebihmu,

Hentikanlah hobi yang digemari syaitan itu.

Karena semua yang dibeli berawal dari nafsu..!

Nafsu ingin mempunyai ini itu.

Lihat orang punya ingin beli, walau tak bergitu butuh.

Sifat seperti ini sesungguhnya hampir dimiliki semua wanita.

Jika mampu dan ingin membeli yang baru, maka SEDEKAHKAN YG LAMA.

Baju-baju yang masih kita pakai itulah yang bermanfaat.

Baju-baju yang kita sedekahkan itulah yang membahagiakan.

Sedangkan yang tersimpan dan tak terpakai itulah yang akan rusak, dan kelak akan di mintakan pertanggung jawaban di akhirat kelak.

Setiap hamba Allah akan ditanya tentang hartanya, dari mana ia peroleh dan kemana ia belanjakan. (HR. Tirmidzidan ad-Darimi)

Rupanya saya sendiri masih termasuk orang yang menumpuk barang.

Dan ternyata semua itu ada hisab (perhitungannya) kelak di akhirat.

Astaghfirullah hal adzim.

Mari kita buka lemari kembali

Kumpulkan koleksi baju yang sudah tak terpakai lagi

Di luar sana banyak orang yang membutuhkan

Sedekahkan pada mereka

Itu sangat bermanfaat dan berpahala.

Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS. At Takatsur: 8).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun