Saat sekarang ini kita saksikan bersama situasi bangsa kita, banyak pejabat melanggar sumpahnya sendiri, mereka mudah mengumbar janji namun tidak ditepati. Banyak orang suka menebar fitnah dan kebencian. Orang jujur terpinggirkan, orang berilmu (kritis) dipenjara. Â Korupsi terus terjadi dimana-mana, keserakahan telah menutupi hati nuraninya. Empati dan kepedulian sudah luntur dari qalbunya. Â Mereka sudah tidak lagi taat dan takut terhadap aturan Tuhan. Â Inikah jaman edan?.
Jauh berabad-abad sebelum Raden Rangga Warsita dan Prabu Jayabaya, pada abad ke 6 Rasulullah SAW telah memperingatkan kepada kita umatnya tentang situasi jaman edan. Â Melalui hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, beliau dijelaskan:
Dari Abu Hurairah Ra, dia berkata; Rasulullah SAW bersabda,"Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?". Beliau menjawab, "Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas." (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Nasehat Rangga Warsita
Di bait akhir serat kalatidha, Rangga Warsita menasehati  dengan kalimat "begja-begjaning kang edan luwih begja kang ling klawan waspada", sebahagia-bahagianya orang yang edan, masih lebih baik orang yang senantiasa "ingat" dan waspada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H